BANYUMAS – Pondasi jembatan Gantung Sidabowa yang menghubungkan Desa Karanganyar dan Desa Sidabowa, Kecamatan Patikraja terancam roboh. Pasalnya, tebing di tepi Sungai Logawa longsor sejak 3 hari lalu.
Warga Desa Karanganyar, Agus Prasetya, mengatakan, longsoran tepi sungai diketahui warga sejak 2-3 hari lalu. Curah hujan yang tinggi menyebabkan debit air Sungai Logawa naik dan terus menggerus bantaran sungai.
“Sejak banjir, lebarnya menjadi kurang lebih 1,5 meter dan panjang 50 meter. Longsoran tepian sungai saat ini hanya kurang 1,5 meter dari pondasi jembatan,” ujarnya, Kamis (14/1).
Danramil Patikraja, Kapten Inf Sento Priyanto, Danramil Patikraja mengatakan, hujan yang cukup tinggi sehingga mengakibatkan longsoran di sekitar jembatan gantung tersebut.
“Ketika curah hujan semakin tinggi, itu semakin tergerus dan mengancam pondasi jembatan,” katanya.
(Baca Juga: Jembatan Kali Glagah Tonjong Putus, Perjalanan KA Terganggu)
Sebagai antisipasi, lanjut Sento, pengendara yang melintasi jembatan gantung tersebut harus dibatasi. Hanya dua sepeda motor yang diperbolehkan menyeberangi jembatan secara bergiliran.
“Upaya selanjutnya, kita akan berlakukan batas waktu melintasi jembatan Sidabowa. kalau mungkin siang bisa kita pantau, tetapi kalau malamkan tidak ada yang memantau, takutnya hujan deras kemudian terjadi hal yang tidak diinginkan, jadi kita menghindari jatuhnya korban,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Karanganyar, Sumeri mengatakan, jembatan gantung Sidabowa merupakan aset vital bagi masyarakat. Sebab, selama ini menjadi jalur alternatif menuju Purwokerto bagi warga Karanganyar, Sidabowa dan sekitarnya.
“Hal ini sangat vital, dan untuk menambah kemajuan di desa, apalagi untuk mempercepat lalu lintas, yang tadinya ditempuh setengah jam, disini lewat 5 menit nyampai (ke Jalan Sidabowa atau menuju Kota Purwokerto). Karena kalau tidak lewat sini berarti lewat Notog, dan itu kita muter paling tidak setengah jam atau minimal 20 menit,” ucapnya.
Dia berharap jembatan yang dibangun tahun 2000 tersebut diganti dengan jembatan permanen. Hal tersebut sudah pernah diajukan kepada Pemerintah Kabupaten Banyumas. Namun hingga saat ini belum terealisasi. (ns-2)