PURWOKERTO – Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran jarak jauh yang sedang diberlakukan, sampai sejauh ini pihak sekolah dinilai tidak mengalami kendala. Namun demikian, kemampuan adaptasi dari masing-masing sekolah berbeda.
Menurut Kasi SMK Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng, Maryanto, pada dasarnya kemampuan pihak sekolah dalam beradaptasi melaksanakan pembelajaran jarak jauh tidak sama. Ada yang memiliki kemampuan adaptasi yang cepat, namun ada pula yang lambat.
Mampu Beradaptasi
“Kalau untuk jenjang SLTA, baik itu SMA dan SMK, sekitar 90 persen sekolah di Kabupaten Banyumas dan Cilacap mampu beradaptasi, sebab pemerintah sudah membuat panduan pembelajaran jarak jauh,” ujarnya, baru-baru ini.
Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran jarak jauh, kata dia, para guru dituntut mampu menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada. Mereka dituntut kreatif dan inovatif dalam menerapkan pembelajaran secara daring.
“Model pembelajaran yang diterapkan secara daring jangan sampai monoton, sehingga hasilnya bisa optimal. Dalam pembelajaran, guru harus mampu kreatif dan inovatif dengan melakukan berbagai terobosan,” katanya.(H48-1)
(Baca Juga : Pembelajaran Jarak Jauh, Banyak Sekolah Pilih Secara Offline)
(Baca Juga : Guru Maarif Harus Kuasai Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi)
(Baca Juga : Rencana Pembelajaran Tatap Muka di Cilacap Ditunda )