JAKARTA – Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memperkirakan kenaikan puncak kasus Covid-19 pascalibur Idulfitri hingga akhir Juni 2021.
Berdasarkan pengalaman empiris di setiap libur panjang sebelumnya, yaitu libur panjang Natal dan tahun baru, serta Idulfitri, maupun libur panjang lainnya biasanya kenaikan kasus Covid-19 itu akan mencapai puncaknya sekitar 5 sampai 7 minggu.
Oleh karena itu, seluruh daerah harus tetap menjalankan disiplin protokol kesehatan dengan menerapkan 3M. Yaitu, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak.
Dia menambahkan, rumah sakit perlu memastikan kesiapannya, terutama kesediaan tempat tidur. Kapasitas tempat tidur di Indonesia saat ini sebanyak 72 ribu unit.
Saat ini, kata dia, kondisi rumah sakit mengalami peningkatan pasien. Keterangan tempat tidur beberapa waktu lalu sempat sampai di titik terendah sekitar 20 ribu. Namun sekarang naik sekitar 25 ribu tempat tidur yang terisi, atau naik sekitar 20% sampai 25%.
“Kami sampaikan memang kasusnya agak tinggi tetapi kita masih memiliki kapasitas sampai dengan 72 ribu tempat tidur, masih ada cukup kapasitas yang kita miliki,” kata Menkes mengutip laman kemkes.go.id.
Ia menjelaskan, terdapat beberapa kabupaten/kota yang keterisian rumah sakitnya cukup tinggi. Antara lain, Aceh, sebagian kabupaten/kota di Sumatera Barat, Kepulauan Riau, dan Provinsi Riau. Daerah Jambi, sebagian Jawa Tengah, serta Kalimantan Barat dan Sulawesi.
Peningkatan Kasus
Adapun di Jawa Tengah akhir-akhir ini terjadi peningkatan kasus yang luar biasa. Baik kasus konfirmasi maupun yang masuk rumah sakit. Kendati demikian sudah dengan cepat ditindaklanjuti.
Pasien yang masuk rumah sakit telah disalurkan ke daerah-daerah terdekat di sekitar Kudus dan Semarang. Termasuk pasien dari daerah sekitar Kudus seperti Pati dan Sragen sudah diarahkan ke rumah sakit- rumah sakit lain di luar kudus.
(Baca Juga : Kasus Aktif Covid-19 di Banyumas Naik, Ini Cara Untuk Menekan)
Sebanyak 140 tenaga kesehatan di Kudus juga terekspose Covid-19. Namun, karena nakes tersebut sudah divaksinasi sehingga sebagian besar adalah OTG dan bisa lebih cepat sembuh karena antibodinya sudah terbentuk.
“Sekarang tren lagi naik tapi kalau kita disiplin Insyaallah harusnya semuanya bisa kita atasi dengan baik seluruh rumah sakit sudah kita persiapkan, obat-obatan juga sudah kita persiapkan,” ucap Budi.
Sementara itu, sampai saat ini total vaksinasi menembus 27 juta vaksinasi, dan sudah kembali menyentuh angka 500 ribu per hari. Adapun stok vaksin sekitar 20 juta. Dalam sebulan dapat memvaksinasi sebanyak 500 ribu sampai 650 ribu setiap hari. Prioritas vaksinasi untuk lansia sebab mereka merupakan risiko tinggi.
“Saya minta ke seluruh gubernur, bupati, walikota untuk segera mempercepat program vaksinansinya,” kata Menkes Budi. (pj-1)