PURWOKERTO – Menyusul mundurnya sembilan anggota Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) ketua umum KONI Kabupaten Banyumas masa bakti 2021-2025, nasib penyelenggaran Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) berada di tangan KONI Provinsi Jawa Tengah. Hal ini sebagai langkah penyelamatan organisasi dan menghindari potensi konflik berkepanjangan.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas, Asis Kusumandani mengatakan, dengan kondisi yang terjadi sekarang, semestinya mekanisme selanjutnya menjadi wewenang KONI. Pasalnya, panitia pelaksana dan tim penjaringan sudah menyatakan mundur.
“Tim penjaringan dan penyaringan itu kan dibentuk di raker. Sehingga mestinya ketika mundur, mandatnya ya dikembalikan dulu ke KONI,” katanya, Rabu (3/3).
Dia mengatakan, terkait kelanjutan penyelenggaraan Musorkab, hal ini harus menunggu kepengurusan KONI sekarang demisioner terlebih dulu, yakni sampai tanggal 9 Maret.
“KONI provinsi bisa masuk kalau KONI Banyumas sudah tidak ada pengurusnya,” tambah dia.
Mengingat waktu yang tinggal beberapa hari, nilai dia, pesimis penyelenggaraan Musorkab oleh kepantiaan yang berjalan kemarin (sebelum mundur-red) bisa terlaksana.
(Baca Juga: Isi Surat Sutarno ke Bupati dan Dinporabudpar: Penjaringan Calon Ketua Umum KONI Harus Transparan, Adil dan Akuntabel)
Sehingga jika nanti dari KONI provinsi menengahi, kepanitiaan harus lebih baik, bisa diterima semua pihak. Selain itu, kandidat yang muncul juga lebih banyak lagi. Pihaknya berharap, nanti setelah kepengurusan demisioner, segera dibentuk kepanitiaan lagi untuk menjaring bakal calon Ketua KONI dan diharapkan banyak yang mencalonkan diri.
“Dinporabudpar sifatnya hanya menunggu, sebab posisinya memang di luar KONI,” ujarnya.
Bentuk Panitia Baru
Suherman, tokoh olahraga Banyumas menyarankan, sebaiknya segera dibentuk panitia baru yang lebih independen. Kepanitian tersebut melibatkan semua unsur yang bernaung di lingkup dunia olahraga yang memiliki wadah atau organsiasi resmi.
“Jangan semua dari pengurus KONI, seperti yang kemarin, karena bisa tidak netral, apalagi ketua lama mencalonkan kembali,” kata mantan ketua Persibas, IMI dan Perbakin Banyumas ini.
Dia juga mengingatkan agar pihak-pihak yang tidak berkepentingan dengan organisasi induk olahraga (KONI) turun campur tangan. Mulai dari unsur pemerintah, partai politik, aparat smapai organisasi sosial kemasyarakat dan LSM.
“Kalau organisasinya (KONI) tidak bisa solid yang dirugikan dunia olahraga, termasuk atlet, pelatih sampai pengurus cabor dan asosiasi dibawahnya. Yang dipertaruhkan ini adalah untuk prestasi dan pembinaan olahraga ke depan,” ujarnya.
(Baca Juga : Jadi Rebutan, Ternyata Segini Honor Ketua KONI Banyumas)
Ketua panitia Musorkab KONI Banyumas, Bambang Widodo (Dodit) mengaku, pasca pernyataan mundur (tim sembilan), pihaknya belum melakukan langkah atau tahapan berikutnya.
“Untuk langkah selanjutnya, kami menunggu hasil koordinasi dengan KONI Jateng. Kami menunggu petunjuk KONI Jateng untuk langkah-langkah berikutnya,” kata dosen Unsoed yang biasa dipanggil Dodit ini.
Bahkan tidak hanya dengan KONI Jateng, pihaknya juga membuka diri untuk koordinasi dengan berbagai pihak sebagai bahan pertimbangan. “Tentunya yang positif dan bukan yang bersifat destruktif,” terangnya. (aw,bs-3)