PURWOKERTO– Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsospermasdes) Kabupaten Banyumas membenarkan adanya keluhan berkurangnya kuantitas komoditas sayur pada bansos sembako.
Keluhan itu muncul dari sejumlah keluarga penerima manfaat (KPM) di salah satu wilayah Banyumas bagian barat.
Kepala Dinsospermasdes Kabupaten Banyumas, Widarso menyampaikan pihaknya rutin memonitor dan melaporkan kondisi penyaluran bansos sembako kepada Kementerian Sosial RI.
(Baca Juga : Roda Ekonomi Seret, Ini Permintaan Pemkab Banyumas kepada Pelaku Usaha)
Namun demikian untuk penyedia komoditas bansos sembako yaitu e-warung, pengangkatan dan penghentiannya adalah
wewenang dari bank tunjukkan pemerintah.
“Kami monitor dan kami laporkan ke Kemensos. Itu tugas kami. Pengangkatan dan penghentian e-warung ada di Bank Mandiri,” jelasnya dalam pesan WhatsApp Selasa (27/7/2021) malam.
Selanjutnya, Widarso menyatakan pihaknya mendapatkan laporan dan melalui Tenaga
Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) telah mengonfirmasi terkait laporan tersebut. Untuk mekanisme penyediaan komoditas sembako antara pemasok dengan e-warung tersebut memang sudah ada perjanjian kerja sama.
E-Warung
“Kami juga dapat laporan dan lewat TKSK kami tanyakan. Dan antara e-warung dan suplier tersebut sudah ada PKS (Perjanjian Kerja Sama),” katanya.
Terkait hal tersebut Selasa (27/7/2021) santer terdengar kabar soal keluhan warga penerima
bansos sembako dari salah satu wilayah Banyumas bagian barat soal kuantitas sayuran khususnya komoditas kentang yang tak seperti biasanya.
Sebelumnya pada tahap pertama, penyaluran bansos sembako untuk komoditas sayuran jenis kentang dan buah-buahan jenis apel di sejumlah wilayah Kabupaten Banyumas ada temuan pengurangan dari kuantitas yang harus diterima keluarga penerima manfaat (KPM).
Penyaluran tahap awal, yakni tanggal 12 Januari lalu untuk warga terdampak Covid-19. Sedangkan untuk penyaluran reguler, baru akan tersalurkan tanggal 14 Januari lalu.
Hasil monitoring dan evaluasi (monev) Dinsospermaes bersama TKSK dan tim penyaluran tingkat kecamatan dan desa, melaporkan, dari lima jenis komoditas, yang mengalami pengurangan hanya jenis sayur dan buah.
Laporan temuan tersebut berasal dari wilayah Wangon dan Kembaran. Pihak penyuplai, yakni Perumda Pasar Satria Pemkab Banyumas dan PT LIS, menyanggupi memenuhi jumlah kuantitas. (aw-3)