Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
SUARA BANYUMAS
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Beranda Topik Nasional

Lakukan langkah Strategis, Persentase Penduduk Buta Aksara Turun

Senin, 6 September 2021
Topik Nasional
A A
buta aksara

DI LUAR KELAS: Sejumlah siswa SD di salah satu sekolah di Kabupaten Banyumas beraktivitas di luar kelas sebelum berlangsung pandemi Covid-19.(SB/dok)

JAKARTA – Persentase jumlah penduduk buta aksara di Indonesia mengalami penurunan, seiring terlaksananya sejumlah strategi inovatif dari pemerintah dan sinergi dari berbagai pemangku kepentingan.

Contents
Sistem BlokPerlu Inovasi

”Persentase buta aksara tahun 2019 sebanyak 1,78 persen atau 3.081.136 orang. Pada tahun 2020 turun menjadi 1,71 persen atau menjadi 2.961.060 orang,” kata Dirjen PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek, Jumeri pada Bincang Pendidikan secara virtual di Jakarta seperti dilansir dari website Kemdikbud.go.id.

Beberapa langkah strategis yang telah pemerintah lakukan dan mampu mendorong percepatan penuntasan buta aksara di Indonesia, antara lain pemutakhiran data buta aksara bekerja sama dengan BPS.

BacaJuga

Prof Sugeng UMP Jadi Salahsatu Narasumber Utama dalam Seminar RM Margono Djojohadikusumo

Willem Tutuarima: Kader PDI Harus Satu Komando, Satu Barisan

”Dengan demikian, dapat terukur capaian penuntasan buta aksara dan bisa mengetahui peta sebaran penduduk buta aksara tersebut sampai tingkat provisni dan Kabupaten/Kota,” jelas dia.

Mengacu pada peta sebaran buta aksara tersebut, lanjut dia, pihaknya menetapkan kebijakan layanan program pendidikan keaksaraan.

Langkah kedua, peningkatan mutu layanan pendidikan dan pembelajaran keaksaraan dengan fokus utama pada daerah tertinggi persentase buta aksaranya.

Sistem Blok

Kemdikbudristek melakukan pemberantasan buta aksara dengan sistem blok atau klaster, yaitu memusatkan program di kabupaten terpadat buta aksara pada lima provinsi yang tinggi buta aksaranya, yaitu Papua (22,03%), NTB (7,52%), Sulawesi Barat (4,46%), NTT (4,24%), dan Sulawesi Selatan (4,11%). (Sumber: Susenas BPS RI, 2020).

Sistem blok dalam penuntasan buta aksara ini cukup efektif dalam upaya menurunkan persentase buta aksara. Bagi wilayah yang memiliki kekhususan, Kemendikbudristek juga menggulirkan program-program keaksaraan dengan memerhatikan kondisi daerah dan kearifan budaya lokal.

”Hal ini sebagai upaya untuk menjangkau yang tak terjangkau,” lanjut Dirjen Jumeri.

Langkah ketiga, Kemendikbudristek mengembangkan jejaring dan sinergi kemitraan lintas sektor dalam penuntasan buta aksara dan pemeliharaan kemampuan keberaksaraan warga masyarakat.

”Mekanismenya dengan melakukan sharing anggaran antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Selain itu, kemitraan dengan perguruan tinggi, melalui KKN Tematik dengan sasaran lembaga pendidikan nonformal dan organisasi mitra yang bergerak di bidang pendidikan, seperti Aliansi Masyarakat Adat,” terangnya.

Perlu Inovasi

Tahap akhir, untuk mengimplementasikan layanan program pada daerah terpadat tersebut, perlu adanya inovasi, seperti inovasi layanan program secara daring sehingga mempercepat akses oleh penyelenggara, pendidik, peserta didik melalui http://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id dan http://sibopaksara.kemdikbud.go.id.

Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK), Samto mengakui, upaya penurunan angka buta aksara menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah tidak efektifnya pembelajaran di masa pandemi.

”Oleh karena itu, nanti kita akan coba tekankan program untuk wilayah yang tinggi tingkat kebutaaksaraannya. Semua anggaran kita fokuskan untuk memberantas buta aksara di lima wilayah terendah. Jika pada lima wilayah tersebut buta aksaranya rendah, maka akan meningkatkan angka melek aksara secara agregat,” jelasnya.(*-6)

BagikanBagikanPinBagikanBagikanKirim
Sebelumnya

Fektor Ranger Bersih-bersih Rambu Lalin

Selanjutnya

Perumdam Tirta Satria Semprot Disinfektan ke Rumah Warga

Artikel Lainnya

Prof Sugeng UMP Jadi Salahsatu Narasumber Utama dalam Seminar RM Margono Djojohadikusumo

Willem Tutuarima: Kader PDI Harus Satu Komando, Satu Barisan

Sorotan

Pilihan

Banyumasiana

Cerita & Jelajah

Topik

Serba - Serbi

Tren Digital

Inovasi & Teknologi
  • Profil
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Ketentun
DMCA.com Protection Status
©2025 Suara Banyumas

Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan

© 2025 Suara Banyumas

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In