BANJARNEGARA– Sejumlah area wisata di Banjarnegara, mulai dipadati wisatawan pada libur lebaran 2021. Berdasarkan kode pelat nomor kendaraan, wisatawan yang datang sebagian besar berasal dari wilayah sekitar Kabupaten Banjarnegara.
Direktur Perumda Taman Rekreasi Marga Satwa (TRMS) Serulingmas, Lulut Yekti Adi, mengatakan, kepadatan pengunjung Lebaran saat ini masih terhitung sedikit dibanding tahun 2019 lalu.
“Untuk ukuran Lebaran pengunjung saat ini terhitung sepi dibanding lebaran tahun 2019. Kalau dulu lebaran ketiga itu bisa diatas 10.000 orang pengunjung. Saat ini Lebaran ketiga pukul 11 siang kita baru dapat 2.000 pengunjung. Kalau tahun 2020 kan kita tutup,” Kata Lulut kepada Suara Banyumas, Sabtu (15/5/2021).
Kendati demikian, Lulut mengakui, jika dibanding hari biasa, pengunjung pada akhir pekan ini lebih ramai dibanding hari biasa. Pada masa pandemi biasanya jumlah pengunjung TRMS Serulingmas hanya berkisar 100-200 orang. Keadaan libur lebaran saat ini mendapat sentimen dari adanya kebijakan larangan mudik yang menyebabkan para pengunjung mayoritas warga Banjarnegara.
(Baca Juga: Kebun Binatang Serulingmas Galang Donasi Pakan Satwa)
Di lain tempat, geliat objek wisata di Banjarnegara juga mulai terlihat. Seperti di The Pikas Adventure Resort sebuah tempat wisata yang menyajikan olahraga alam.
Peningkatan
Marketing The Pikas Adventure, Ahmad Firdaus, mengakui libur lebaran kali ini menjadi harapan adanya peningkatan pengunjung.
“Sebelumnya kan dua bulan lalu, ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Skala Mikro (PPKM). Terus kemarin ada puasa, nah kita off lagi. Akhirnya ketemu Lebaran ini sudah mulai. Ini sebagai start awal, orang akan berwisata lagi dari kejenuhan di rumah,” kata Ahmad.
Ahmad berharap kedepannya ada regulasi yang melindungi sektor pariwisata di masa genting seperti sekarang.
“Kalau kita kan pelaku usaha pariwisata, hidup hanya dari pengunjung. Agar sektor ini tetap survive harus ada regulasi yang jelas dan dapat membantu sektor pariwisata. Selama pandemi ini kan banyak regulasi yang belum terlalu bisa mengakomodir pariwisata. Suka tiba-tiba ada aturan yang menyebabkan pengunjung tidak ada. Kalau seperti sekarang sedikit lumayan dengan diizinkannya tempat wisata buka di masa sekarang,” ujarnya. (mg01-2)