PURBALINGGA – Warga Desa Gunung Wuled, Dusun Bawahan RT 02/ RW 06 untuk berhati-hati terhadap longsor susulan.
Data assesment cepat dengan citra foto longsoran didapat jenis longsor konversi debris slide ke debris flow (banjir bandang), material lapukan breksi dan sifat tanah plastisitas tinggi rentan banyak bongkah batu.
Hal itu disampaikan oleh dosen pengajar Fakultas Geologi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Indra Permanajati.
(Baca Juga Gebyar Posyandu Alfamart Beri Layanan Kesehatan Gratis Balita, Ibu Hamil Hingga Lansia)
Mitigasi yang harus dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Purbalingga yakni selalu berhati-hati terhadap longsor susulan dari material yang masih menumpuk diatas kalau hujan.
Selanjutnya diwaspadai juga sumber longsor jika ada gerakan di atas atau retakan baru. Sekiranya sudah stabil tanah longsor bisa dibersihkan yang di jalan.
“Kemudian melakukan mitigasi dengan soft protection menanam pohon pengikat setelah longsor stabil serta dipasang rambu setelah longsor stabil,” ujarnya, Rabu (25/1/2023).
Kerja Bakti
Kepala Desa Gunung Wuled, Nashirudin Latif mengatakan untuk mengantisipasi longsor susulan yang sewaktu-waktu bisa terjadi, masyarakat Dusun Panyatan melakukan kerja bakti membuat jalan alternatif yang dibantu pertsonil TNI/Polri.
Jalan alternatif bergeser kurang lebih 50 meter sebelum titik longsor ke kiri, dan sementara menggunakan lahan kebun masyarakat.
“Kami juga menghimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati terhadap longsor susulan, untuk sementara jalan yang terutup longsor untuk tidak dilalui,” tambahnya.
(Baca Juga Pengamen, Badut dan Anak Punk di Perempatan Brak Bukateja Dirazia)
Untuk diketahui pergerakan tanah terjadi sejak Sabtu, (21/1/2023) mulai pukul 17.00, Kemudian Minggu, (22/1/2023) sekitar pukul 21.00 terjadi longsor susulan dan saat assesment oleh BPBD, (Selasa, 24/1/2023) masih terjadi longsor susulan.
Longsor mengakibatkan terputusnya akses jalan Desa sepanjang kurang lebih 150 m, lebar 4 m dan tertutup material longsor setebal 20 – 80cm. Sedangkan warga terdampak sekitar sebanyak 30 rumah, 42 KK, 150 jiwa serta lahan perkebunan milik bapak Sukaryo RT02/RW06 Desa Gunung Wuled. (ri-4)