BANYUMAS-Tahun Baru Hijriyah 1441 Hijriyah diharapkan menjadi momentum bagi para pendidik madrasah dan pesantren untuk terus berkomitmen mencetak generasi Islami yang cinta kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal itu disampaikan Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Pekuncen, Habib Muhammad Al Habsyi, saat kegiatan pengajian akbar yang berlangsung di Ponpes Roudlotul Ilmi, Desa Kranggan, Kecamatan Pekuncen, Senin (9/9) malam. Ia menyatakan pendidikan madrasah dan pesantren menjadi lembaga strategis penyebar ajaran Islam Rahmat bagi seluruh alam.
“Dengan sanad atau jalur keilmuan yang tersambung hingga Nabi Muhammad SAW melalui para ulama nusantara, madrasah dan pesantren menjadi lembaga pendidikan yang tak diragukan lagi sebagai pencetak muslim cinta NKRI. Untuk itulah kami mengajak kepada seluruh masyarakat, wali siswa santri untuk tidak khawatir menitipkan anaknya bersekolah dan ‘nyantri’ di pesantren,” katanya.
Dijelaskanya, dengan bekal keilmuan agama dan dunia yang didapatkan di madrasah ataupun pesantren, para santri terbukti tak gentar untuk menghadapi kehidupan. Untuk itulah pihaknya terus mendorong kepada para pegiat pendidikan untuk terus maju mengembangkan pendidikan untuk bangsa dan negara ini. Momen tahun baru Hijriyah diharapkan dapat menjadi motivasi untuk semakin mengembangkan pendidikan.
“Prinsip melestarikan tradisi lama yang baik dan mengambil tradisi baru yang lebih baik harus benar-benar diimplementasikan oleh para santri dan pendidik. Betapa santri ataupun siswa madrasah juga bisa maju tak ketinggalan, tetapi tidak lupa dengan akar tradisi keagamaan dan budayanya,” ujar aktivis pegiat berbagai organisasi NU sejak muda ini.
Pengasuh Ponpes Roudlotul Ilmi Desa Kranggan, Habib Muhammad Baghir Al Habsyi juga menyatakan pihaknya terus melanjutkan perjuangan para ulama untuk menyebarkan ilmu agama dan menjaga NKRI melalui pendidikan pesantren. Pihaknya yakin dengan ilmu agama dan dunia, para santri dapat bersaing di tingkat lokal hingga global.
“Saat ini di pesantren beserta madrasahnya juga terus mengadakan adaptasi dengan jaman digital sekarang ini. Makanya komputerisasi atau digitalisasi pembelajaran di madrasahpun juga terus dilaksanakan bertahap. Sementara kajian kitab klasik nusantara yang tak kalah pentingnya juga terus diajarkan kepada para santri sehingga santri akan lebih matang menghadapi jaman,” jelasnya.(K37-20)