PURWOKERTO – Sebanyak 3 ribu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri), untuk kategori memainkan alat musik kenthongan terbanyak, Senin (29/08/2022).
Pemecahan rekor Muri ini di laksanakan sebagai rangkaian kegiatan orientasi pengenalan kampus (Ospek) tahun 2022, berlangsung di lapangan kampus Dukuhwaluh.
Tim juri dari Muri Wilayah Jawa Tengah mencatatkan sebanyak 6 ribu alat musik kenthongan yang di mainkan secara bersama-sama oleh 3 ribu mahasiswa. Terdiri atas 2.500 mahasiswa baru dan sisanya mahasiswa angkatan lama, serta dari BEM.
Mereka memainkan sejumlah lagu tradisional dengan durasi waktu hampir satu jam. Di mulai lagu Sang Surya Muhammadiyah, di lanjut Linggamas, Perahu Layar dan Baturraden.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Al Islam Kemuhammadiyahan Darmawan SE MSi mengatakan, pemecahan rekor Muri ini sudah kali keempat di UMP.
Baca Juga : Hasil Temuan Peneliti UMP, Susanti Mphil PhD Diluncurkan Ketum PP Muhammadiyah
Pertama, pemecahan rekor Muri untuk 2 ribu investasi saham syariah, kedua makan es krim terbanyak, ketiga 10.000 solusi untuk bangsa. Dan yang keempat ini, kenthongan dengan jumlah 6 ribu di pegang oleh 3 ribu mahasiswa.
“Ini sebagai bentuk kepedulian dari mahasiswa, karena kenthongan sebagai alat musik tradisional khas Banyumas. Lagu yang di mainkan juga lagu-lagu daerah Banyumas,” katanya di lokasi pemecahan rekor Muri.
Peduli Budaya
Kegiatan tersebut, kata dia, sebagai spririt dari mahasiswa untuk peduli terhadap budaya lokal Banyumas untuk di angkat ke tingkat nasional.
Pasalnya, saat ini tidak mudah untuk mempertahankan budaya lokal di kalangan anak-anak muda, termasuk kalangan mahasiswa.
“Ini bukan semata untuk meraih piagam dari Muri, tapi ada spririt untuk memperkenalkan budaya Banyumas di kalangan mahasiswa UMP yang berasal dari beberapa provinsi. Dan perwakilan sejumlah provinsi ada semua di UMP,” katanya.
Harapannya, lanjut dia, ke depan akan menjadi karakter masyarakat Banyumas yang cablaka bagi mahasiswa.
Presiden Mahasiswa UMP, Abid Hanifi Samha mengatakan, latihan persiapan peserta mahasiswa baru hanya dua hari, yakni untuk penguasaan cara memukul dan variasi dengan lagu-lagu.
Sedangkan panitia menyiapkan kegiatan tersebut selama dua bulan.
“Pemecahan rekor Muri ini kita ambil musik kenthongan karena ingin mengenalkan budaya lokal Banyumas. Ini sejalan dengan tema pelaksanaan Ospek tahun ini, yakni nasionalisme dan cinta tanah air. Ini bagian dari implementasi untuk mengenalkan ke mahasiswa baru,” terangnya.
Baca Juga : UMP Lolos Pendanaan Matching Fund 2022
Untuk pengadaan kenthongan sebanyak itu, lanjut dia, dengan cara menugaskan setiap mahasiswa baru membawa dua buah. Untuk memandu, disiapkan satu grup kenthongan dari UMP.(aw-7)