PURBALINGGA – Dewan Kesenian Purbalingga bekerja sama dengan Bioskop Misbar Purbalingga menggelar ajang Mengenang Sapardi Djoko Damono, Jumat (7/8). Acara ini dimaksudkan untuk mengenang sastrawan Indonesia tersebut yang karya-karyanya memberi pengaruh besar pada sastrawan generasi setelahnya.
Komite Sastra Dewan Kesenian Purbalingga, Agustav Triono mengatakan, selain untuk mengenang karya dan sosok Sapardi, acara tersebut juga untuk menggairahkan iklim bersastra terutama puisi di kota Perwira. Selain dirinya, dia juga mengajak tampil baca puisi beberapa pegiat sastra, penyair dan pembaca puisi yang cukup dikenal di Purbalingga.
“Ada Trisnanto Budidoyo, Andi Prasetyo, Ryan Rachman, Vandi Romadhon, Windu Setyaningsih. Ada juga Meinur Diana Irawati, Peni Tulus Handayani, Lintang Kumala dan Yani Ekasari. Selain itu juga ada penampil dari grup musik yang akan menggarap musikalisasi puisi Sapardi Djoko Damono yaitu MASTRI dan Komunitas Musik Padamara (KMP),” ujarnya, melalui keterangan pers kepada SuaraBanyumas, Jumat (7/8).
Menurutnya, Eyang Sapardi, panggilan karib pria kelahiran di Surakarta, 20 Maret 1940 telah malang melintang di dunia sastra. Sastrawan yang meninggal 19 Juli 2020 lalu itu dikenal lewat sejumlah puisinya. Antara lain “Hujan Bulan Juni”, “Aku Ingin” dan “Selamat Pagi Indonesia”.
Manajer Bioskop Misbar Purbalingga, Bowo Leksono menyampaikan, acara sastra tersebut merupakan gelaran perdana setelah beberapa bulan Misbar harus tutup sementara karena pandemi. Oleh karena itu, kegiatan ini tetap memerhatikan protokol pencegahan Covid-19.
“Pementasannya secara virtual yaitu ditayangkan secara live streaming di kanal YouTube Misbar Purbalingga,” kata dia.
Bowo yang juga menjabat Ketua Dewan Kesenian Purbalingga berharap, rekan-rekan seniman terus bisa berkarya meski dengan pentas virtual di masa pandemi ini. (K35-2)