PURWOKERTO, suarabanyumas – Mengawali usaha tanpa modal kapital, tanpa jaringan, bukanlah hal yang mudah. Setidaknya butuh waktu 30 tahun, sejak 1994 hingga sampai saat ini usaha yang digeluti relatif stabil bahkan tumbuh. Sejak 5 tahun terakhir ada lagi perkembangan dalam bisnis yang disebut digital ekonomi kreatif.
Demikian disampaikan Rachmat Imanda, Owner Percetakan Prima, Purwokerto saat membuka Pelatihan Digital Ekonomi Kreatif, Sabtu (1/6/2024). Diikuti perwakilan 27 kecamatan se Banyumas dan menghadirkan expert, Irfan Bachtiar alias Ibe yang lebih dikenal sebagai influencer dan owner @infopurwokerto.
“Saya mulai usaha percetakan ya modalnya ngomong. Tidak punya mesin bagaimana caranya bisa meyakinkan. Selain itu orang usaha itu harus konsisten. Tambahan lagi digitalisasi dengan segala turunannya,” kata Mas Imanda menjelaskan.
Soal modal atau hutang, kata Mas Imanda, hampir semua pengusaha memiliki hutang. Tinggal bagaimana agar modalnya itu untuk mengembangkan usaha. Dana yang tidak kalah penting, setiap pengusaha itu punya passion. Tidak bisa dipaksanakan usaha jika tidak passion.
“Dengan ada pelatihan ini, saya berharap peserta menerima ilmu baru. Saya sangat senang bisa ikut berbagi pengalaman dalam forum ini. Selebihnya nanti Mas Ibe akan bicara banyak terutama digital ekonomi kreatif,” kata Ketua Komisi C DPRD Banyumas tersebut.
Sementara Irfan Bachtiar bicara bagaimana medsos bekerja dengan masing-masing karakter masing-masing. Misalnya Instagram berbeda dengan facebook, aplikasi X dan beda juga dengan youtube. Selain itu, Bahasa yang dipakai juga harus menyesuaikan audience.
“Sekarang ini apa saja bisa ditemukan di media social dan aneka aplikasi jualan online. Tapi kalua mau jualan online, harus diperhatikan kalimat yang digunakan. Karena semua harus disesuaikan dengan public atau pembeli,” kata Ibe.