BANYUMAS – Memasuki musim penghujan, masyarakat Banyumas di minta untuk mewaspadai kemunculan penyakit demam berdarah (DB).
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyumas, Erna Husein dalam rapat koordinasi implementasi satu rumah satu jumantik mengatakan, pada tahun 2022 ini sudah ada 9 orang di Banyumas yang meninggal akibat demam berdarah (DB).
Oleh karena itu, ia mengajak PKK bersama pimpinan wilayah untuk bersama-sama kembali menggiatkan pemberantasan sarang nyamuk.
Di kutip suarabanyumas.com dari wikipedia, demam berdarah dengue (DBD) di sebut juga demam dengue, tetapi biasanya di kenal dengan demam berdarah.
Baca Juga : Sembilan Orang Meninggal Akibat Demam Berdarah
Ini merupakan infeksi yang di sebabkan virus dengue. Beberapa jenis nyamuk menularkan atau menyebarkan virus dengue.
Demam dengue juga di sebut sebagai “breakbone fever” atau “bonebreak fever” (demam sendi) karena dapat menyebabkan penderitanya mengalami nyeri hebat seakan-akan tulang mereka patah.
Gejala
Sejumlah gejala dari demam dengue adalah demam, sakit kepala, kulit kemerahan yang tampak seperti campak, serta nyeri otot dan persendian.
Pada sejumlah pasien, demam dengue dapat berubah menjadi satu dari dua bentuk yang mengancam jiwa.
Bentuk pertama adalah demam berdarah yang menyebabkan pendarahan, kebocoran pembuluh darah (saluran yang mengalirkan darah), dan rendahnya tingkat trombosit darah (yang menyebabkan darah membeku).
Bentuk kedua adalah sindrom renjat dengue yang menyebabkan tekanan darah rendah yang berbahaya.
Sekitar 80 % dari pasien atau 8 dari 10 pasien yang terinfeksi virus dengue tidak menunjukkan gejala atau hanya menunjukkan gejala ringan, seperti demam biasa.
Kemudian sekitar 5 % dari orang yang terinfeksi atau 5 dari 100 akan mengalami infeksi berat. Penyakit tersebut bahkan mengancam jiwa.
Gejala akan muncul antara 3 dan 14 hari setelah seseorang terpapar virus dengue. Seringkali gejala muncul setelah 4 hingga 7 hari.
Baca Juga : Nyamuk Bikin Jengkel, Yuk Usir dengan Cara Alami!
Oleh karena itu, jika seseorang baru kembali dari wilayah yang memiliki banyak kasus dengue, kemudian ia menderita demam atau gejala lainnya setelah lebih dari 14 hari ia kembali dari wilayah tersebut, kemungkinan penyakitnya bukan dengue.
Seringkali bila anak-anak terkena demam dengue, gejala yang muncul sama dengan gejala pilek atau gastroenteritis atau flu perut. Misalnya muntah-muntah dan diare.(*-7)
Sumber : wikipedia