BANYUMAS – Pandemi Covid-19 tampaknya memberikan dampak terhadap perekonomian masyarakat. Ini terlihat dari adanya peningkatan jumlah warga miskin di Kabupaten Banyumas selama pandemi berlangsung.
Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) mencatat ada sebanyak 1.133.206 jiwa per Februari 2022. Ini menunjukkan jumlah warga miskin di Banyumas dalam progresnya terus mengalami kenaikan.
DTKS sendiri terus memperbarui data tersebut dari desa setiap bulannya.
Penyebab kenaikan jumlah tersebut sebagian besar dikarenakan dampak pandemi Covid-19. Warga banyak kehilangan pekerjaan karena di PHK dan pedagang yang sepi pembeli, sehingga masuk ke dalam golongan warga miskin.
Baca Juga : Cegah Covid-19, Kades Diminta Edukasi Pemudik
Hal itu di sampaikan Sub Koordinator Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin (PSPFM) Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermades) Kabupaten Banyumas, Dewi Kusmayanti.
Fasilitas Bantuan
”Kenaikan terjadi karena sejak pandemi Covid-19 banyak yang mulai menganggur. Dari penjual yang sepi pembeli sampai para pekerja yang di PHK karena adanya pengurangan tenaga kerja dari perusahaan,” ujarnya.
Meski demikian, dari Dinsospermades memberikan fasilitas bantuan kepada warga miskin, baik berupa sembako, uang tunai maupun bimbingan pelatihan keterampilan di panti atau di arahkan ke Balai Latihan Kerja (BLK) yang sudah di sediakan.
Terkait pelatihan keterampilan, banyak warga yang antusias untuk mengikuti pelatihan tersebut karena merasa sangat terbantu untuk mengembangkan potensi mereka. Apalagi pelatihan di berikan secara gratis selama 3 hingga 6 bulan.
Baca Juga : Tambahan 56 Ribu Tabung Elpiji 3 Kg Disalurkan
”Setiap 6 bulan sekali kami melakukan sosialisasi terkait pelatihan keterampilan di panti secara gratis dan banyak warga yang berminat,” pungkas Dewi.(MG03-7)