PURWOKERTO-Adanya pandemi virus korona atau Covid-19 yang berlangsung sekarang, ternyata cukup berdampak di dunia pendidikan. Salah satunya terhadap penerapan kurikulum 2013 (K-13) yang saat ini berjalan.
”Di masa pandemi Covid-19 ini, kurikulum 2013 sepertinya tidak bisa kalau diterapkan apa adanya. Sulit bagi sekolah untuk menerapkan,” kata Kepala SMP 5 Purwokerto, Sugeng Kahana.
Apalagi sekarang kegiatan pembelajara di sekolah juga masih berlangsung secara daring (dalam jaringan). Sehingga, menurutnya, penerapan kurikulum tersebut tidak bisa berjalan dengan optimal.
Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya sependapat dengan kebijakan Mendikbud yang menyatakan tidak ada target pencapaian kurikulum pada masa seperti sekarang.
Kendati demikian, pihaknya tidak sependapat manakala kurikulum tersebut diganti, sebab kurikulum yang ada saat ini sudah cukup bagus. Pihaknya lebih mengusulkan agar kurikulum ini tetap dijalankan, hanya saja perlu ada penyesuaian dengan kondisi yang terjadi sekarang.
”Kalau kami inginnya ada penyesuaian kurikulum dengan kondisi sekarang dan kurikulumnya bukan diganti dengan kurikulum yang baru,” tambahnya.
Seperti diketahui, Pemkab Banyumas memutuskan kegiatan pembelajaran di sekolah pada tahun ajaran baru ini masih dilakukan secara daring atau online.
”Untuk sekolah-sekolah yang menjadi tanggung jawab Pemkab Banyumas,pada tahun ajaran baru 2020/2021 ini, pelajaran harus dilakukan secara online atau daring,” kata Bupati Banyumas, Achmad Husein.
Salah satu pertimbangannya terkait kondisi, situasi dan kenyataan penyebaran Covid-19 yang masih terjadi, khususnya OTG (Orang Tanpa Gejala) yang ada di tengah-tengah masyarakat.(H48-1)