BANYUMAS-Tradisi Sadranan jelang Ramadan di Desa Tamansari, Kecamatan Karanglewas tetap berlangsung di tengah pandemi korona. Meski demikian warga melaksanakan pembatasan jarak hingga menghindari kerumunan dalam jumlah banyak.
Ketua RT 2 RW 1, Desa Tamansari, Beja mengatakan jika di hari biasa, tradisi sadranan ini dilaksanakan serentak dan bersama di areal pemakaman, kini dilaksanakan secara terbatas. Pelaksanaan sadranan dilaksanakan hanya lingkup RT saja dengan membatasi kerumunan warga.
“Jadi sesuai anjuran dari pemerintah, kita memang membatasi kerumunan dan memang menjaga jarak dalam pelaksanaan kegiatan. Jadi memang terbilang lebih sepi dibandingkan tahun sebelumnya,” katanya.
Meski demikian, kata Beja, tradisi sadranan tetap berlangsung. Setelah memotong kambing di tingkat RT, maka warga secara bergantian mengambil gulai kambing. Malam harinya, mereka mengadakan doa bersama dengan personel terbatas hanya maksimal 10 warga dan durasi yang lebih singkat.
“Semua dilaksanakan dengan ala kadarnya namun tetap berjalan lancar. Kami berharap dengan tradisi sadranan ini pula, menjadi doa agar masyarakat, bangsa dan negara diberikan keselamatan. Dan wabah korona segera berlalu,” ujarnya.
Warga setempat, Isdiati mengatakan meski di tengah pandemi korona, tradisi leluhur tetap dilaksanakan. Meski dilaksanakan terbatas, namun gotong royong warga juga terus berlangsung. Iapun berharap kondisi wabah korona segera berakhir sehingga warga bisa melaksanakan ibadah puasa dan Idul Fitri nanti tanpa pandemi korona.
“Semoga sadranan ini bisa menjadi sarana doa bersama bagi warga agar pandemi korona segera berakhir. Jadi meski tak seramai biasanya, namun tradisi ini tetap berlangsung dengan warga berdoa di rumah masing-masing,” ujarnya.(K37-)
Diskusi tentang artikel