Memasuki rencana pemberlakukan ‘new normal’ atau kenormalan baru, pengelola
pondok pesantren telah menyiapkan diri. Selain menyosialisasikan kepada wali santri,
pesantren juga mengikuti anjuran dari pemerintah untuk mencegah penularan virus
korona di wilayah pesantren.
Hal itupun dilaksanakan Pondok Pesantren Al Falah, Tinggarjaya, Jatilawang,
Banyumas. Pesantren telah bersiap menyambut kenormalan baru dengan
menyambut kedatangan santri sebagai generasi penerus bangsa. Pemberlakuan
protokol kesehatan tetap dilaksanakan termasuk memastikan santri yang masuk
kembali dalam kondisi sehat.
“Pesantren punya misi besar untuk mencetak generasi yang tidak hanya ahli di
bidangnya masing-masing, tetapi harus berakhlakul karimah atau pendidikan
karakter. Dan perlu ditegaskan untuk itulah pendidikan agama ini tidak cukup dengan
online atau daring saja,” jelas KH Maulana Ahmad Hasan, salah satu pengasuh Ponpes
Al Falah usai mendapatkan kunjungan dari Bupati Banyumas, Achmad Husein, Jumat, 19 Juni 2020.
Gus Hasan begitu ia akrab disapa menjelaskan, untuk mendidikan anak-anak agar
berkarakter butuh praktik dan contoh langsung di lingkungannya. Lingkungan
pesantren memungkinkan hal itu terwujud dengan kurikulum pesantren yang
diwariskan oleh para wali dan ulama. Hal itu sudah terbukti efektivitasnya untuk
mencetak generasi yang berkarakter.
“Jadi jangan sampai anak-anak santri ini terlalu lama jauh dari tempat pendidikan.
Dengan berada di pesantren para santri benar-benar mendapatkan contoh dan
interaksi dengan para pengasuhnya untuk beribadah dan belajar agama secara
langsung,” jelasnya.
Gus Hasan yang juga mantan Ketua Tanfidyah PCNU Banyumas menegaskan
pembelajaran daring atau melalui media sosial atau online untuk pelajaran agama
tidaklah efektif. Pasalnya hubungan dan interaksi kyai dan santri ini tidak bisa
tergantikan. Dengan media sosial, nasihat bisa jadi dianggap sebagai angin lalu saja.
“Sementara kalau di pesantren misalnya, setiap pagi santri benar-benar diajak
praktik langsung bangun pagi, salat jamaah. Sementara bisa jadi kalau hanya lewat
online, maka yang merespon hanya ponselnya saja. Jadi membiasakan orang
berperilaku baik atau beribadah ini harus dillatih dan bertahap sehingga mereka
memahami dan melaksanakan,” ujar putra dari KH Ahmad Sobri ini.
Ikuti Anjuran Pemerintah
Dalam rangka kenormalan baru, pesantren telah siap mengikuti anjuran dari
pemerintah. Pihak pengasuh pesantren telah jauh-jauh hari terus memberikan info
kepada wali santri untuk menjaga anak-anaknya sebelum kemudian masuk lagi ke
pesantren.
“Jadi sudah diarahkan kalau kembali ke pesantren, santri dalam kondisi sehat.
Sementara untuk dengan fasilitas yang ada di pesantren, telah memungkinkan santri
bisa tetap beraktivitas dan beristirahat dengan menjaga jarak. Di pesantren juga
terdapat serambi dan fasilitas lainnya yang biasa digunakan untuk beristirahat, jadi
tidak tergantung dengan asrama yang punya kapasitas 15-20 orang saja untuk tidur,”
tegasnya.
Melihat kesiapsiagaan pesantren hingga tempat ibadah dalam menghadapi
kenormalan baru, pemerintah daerah sangat mengapresiasi. Apalagi pesantrenpun
telah menyiapkan berbagai fasilitas dan mekanisme untuk melaksanakan protokol
kesehatan yang ketat di masa pandemi sekarang ini.
“Saya berterimakasih karena masyarakat sudah menaati pemberlakukan protokol
kesehatan yang ketat ini,” jelas Bupati Banyumas, Ahmad Husein usai melaksanakan
ibadah Jumat di masjid Ponpes Al Falah Tinggarjaya, Jatilawang. (Susanto-)