BANJARNEGARA – Pelaku wisata dituntut untuk bisa kreatif dan inovatif dalam mengelola usaha wisata di era new normal. Pengelola objek wisata juga diminta disiplin dalam menerapkan protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability).
Hal tersebut disampaikan Kasi Pengembangan Sumberdaya Pariwisata pada Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Jawa Tengah, Siti Mulyatni Bernadetta saat Pelatihan Wisata Sehat di kompleks wisata Dieng, Banjarnegara, Senin (24/5). Pelatihan diikuti oleh anggota Pokdarwis, pengelola homestay, pemandu wisata, komunitas jeep, pengelola Desa Wisata, dan pengelola daya tarik wisata.
“Yang kami tekankan dalam kegiatan ini, agar sumber daya manusia pelaku wisata dapat menerapkan protokol CHSE,” katanya.
(Baca Juga : Ditutup, Wisatawan Batalkan Kunjungan ke Dieng)
Menurutnya, kunci utama dalam pemulihan kondisi pariwisata harus dilakukan melalui penerapan disiplin protokol kesehatan. Di masa kenormalan baru ini, pelaku wisata harus meningkatkan kreativitas dalam mengelola usaha pariwisata sesuai target pasar. Karena itu, pihaknya menilai perlu adanya pemahaman standar operasional prosedur (SOP) pariwisata sesuai protokol kesehatan. “Keramahan dan pelayanan prima tetap harus diperhatikan,” terangnya.
Pelatihan Pelaku Wisata
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara Agung Yusianto menyatakan, pelatihan ini sangat penting bagi para pelaku wisata. Sehingga, di masa pandemi ini mereka bisa beroperasi dan memberikan jaminan keamanan dan kesehatan bagi wisatawan. “Prokes mutlak dilakukan dengan disiplin,” ujarnya.
Dikatakan, pihaknya telah menerapan protokol kesehatan sejak objek wisata Dieng dibuka. Fasilitas cuci tangan disediakan di sejumlah tempat secara permanen. Pihaknya juga telah melakukan sosialisasi penerapan protokol kesehatan kepada pengelola homestay di kawasan Dieng.
“Dari uji petik yang kami lakukan, semua sudah disiplin prokes,” paparnya.
Dalam kegiatan peningkatan mutu SDM pariwisata tersebut, juga menghadirkan narasumber Aris Widianto dari Forkom Desa Wisata Jateng, Pranoto dari STIEPARI, aktivis pariwisata Alif Fauzi. (cs-3)