BANJANEGARA – Pemain-pemain binaan lembaga Pendidikan dan Latihan Merden (DM) Purwanegara, Banjarnegara, sudah mampu beredar di level nasional. Buktinya, para pesepakbola muda itu direkrut dua tim dari Kalimantan Utara, yakni PS Malinau usia bawah 17 tahun (U-17) dan PS Tarakan (U-15).
PS Malinau, kata Pemilik DM Rohman Supriyadi, mengambil pemain binaanya untuk mengarungi putaran nasional Liga Suratin U-17. Babak itu dimainkan di Stadion Gajayana, Malang, 10-24 Februari. Tim-tim yang akan dihadapi PS Malinau adalah wakil dari DKI, Kaltim dan Bali.
Dari tiap grup di babak 32 besar nasional itu, akan diambil dua yang maju ke babak 16 besar. Tim Malinau dibesut pelatih yang pernah membesut PSCS Cilacap dan eks Arema Malang, Rudi Haryantoko, berlisensi B. Di tim U-17 itu juga terdapat dua pemain mantan Persibas Banyumas, yakni Aldi gelandanng dan Zaki (striker).
Rohman menambahkan, tim U-15 PS Tarakan akan mengarugi babak 2 besar Suratin. Tim itu masuk grup A, yang akan dimainkan di Stadion Sultan Agung, Bantul, DIY, 16 Februari-1 Maret. Kesebelasan itu ditangani pelatih asal Banyumas dan mantan striker Persibas, Purmono alias Ipung.
Dua Tim
Di kesebelasan itu juga terdapat dua pemain eks Laskar Bawor, yakni Tirta Aji dan Hafid. Tim-tim pesaing PS Tarakan adalah wakil tuan rumah DIY, Sumsel, dan Bangka Belitung. Dari empat tim itu, akan diambil dua tim yang maju ke babak 16 besar nasional.
Menurut dia, perekrutan pemain binaannya oleh tim-tim luar Jawa di babak 32 besar nasional, menunjukkan DM sudah mendapat kepercayaan di tingkat nasional. Di lembaga DM, pemain mendapat latihan intensif, dengan tetap menjalani proses pendidikan akademik dan agama.
Pendidikan akademik siswa DM dilaksanakan di sekolah umum sesuai tingkatan, yakni SMP dan SMA. Adapun pendidikan agama berupa latihan hafalan Al Quran, dengan target dua juz setahun. Dengan demikian, DM berusaha mencetak pemain sepak bola profesional, yang memiliki pendidikan akademik baik, sekaligus seorang hafiz Al Quran.
”Nantinya, kalau jadi pemain sepak bola profesional, pemain itu akan memberi warna religius di timnya, dan mampu menjadi imam saat sholat.” (bd).