BANYUMAS-Untuk mencegah masuknya kendaraan dari luar daerah yang menghindari penertiban dan pengalihan arus di jalan protokol Ajibarang, penutupan jalan-jalan desa di pemukiman Desa Ajibarang Kulon, Kecamatan Ajibarang semakin diperketat Rabu (27/5).
Sebagaimana diketahui sejak adanya pengalihan arus kendaraan dari arah Jakarta khususnya plat nomor luar Banyumas menuju selatan, banyak kendaraan yang melintas lewat gang-gang di wilayah desa di wilayah Ajibarang. Gang-gang yang ada termasuk di Ajibarang Kulon kerap disalahgunakan sebagai jalan tikus lintasan kendaraan luar daerah.
Hingga Kamis (28/5) terlihat sejumlah gang di tepi jalur protokol Ajibarang terlihat ditutup menggunakan portal dan pembatas. Akibatnya kendaraan yang melintas di jalan nasional dari arah Jakarta menuju Purwokerto tak bisa melintas lewat gang-gang desa tersebut.
“Jadi sejak ada pembatasan lintasan kendaraan luar daerah dan diarahkan menuju jalur selatan, banyak kendaraan yang menghindar untuk melintas di Simpang Tiga Utama Ajibarang. Makanya gang-gang jalan desa yang ada sering menjadi lintasan kendaraan terutama mobil pribadi,” jelas Saeful Amri, warga Ajibarang Kulon.
Pengalihan Arus
Pantauan SuaraBanyumas di Simpang Tiga Utama Ajibarang juga melihat pengalihan arus kendaraan dari arah Purwokerto menuju jalur selatan masih dilaksanakan hingga kemarin. Barikade-barikade jalan hingga kemarin masih dipasang di lokasi Simpang Tiga Utama Ajibarang.
Selain itu penertiban dan pengecekan suhu pengguna dan penumpang kendaraan bermotor dari arah Jakarta juga masih dilaksanakan di areal Pos Tanggap Darurat Penanganan Covid-19 di lokasi Jembatan Timbang Ajibarang.
Camat Ajibarang, Eko Heru Surono membenarkan adanya pembatasan sosial berskala lokal di desa-desa wilayah Ajibarang. Ia mendukung berbagai langkah dari pemerintah desa bersama masyarakat untuk mengoptimalkan langkah pencegahan penyebaran virus korona. Untuk itulah ia juga berharap kesadaran dan langkah aktif masyarakat untuk terus mengikuti imbauan protokol kesehatan dari pemerintah.
“Kalau di Ajibarang ini bisa dibilang ‘lockdown’ tingkat lokal. Apalagi memang sejak ada pengalihan jalur, banyak juga kendaraan yang melintas lewat gang-gang sehingga keramaian terjadi di jalan desa,” jelasnya.(K37-3)