PURWOKERTO– Pendataan kelompok seni di wilayah Banyumas terkendala pendanaan. Selain itu, sejumlah program kesenian saat ini tengah berhenti untuk sementara.
Kepala Seksi Kesenian Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Carlan mengatakan, dana untuk pendataan dan pendampingan kelompok seni tradisi tersebut telah diajukan sejak tahun 2019. Namun, hingga saat ini anggaran belum disetujui.
“Sudah diajukan 2019. Tapi sampai saat ini kita belum dapat,” ujarnya, Minggu (22/3).
Menurut Carlan, dari data sementara tahun 2014 lalu, terdapat 64 jenis kesenian di wilayah Banyumas. Sedangkan kelompok maupun sanggar kesenian yang terdata mencapai lebih dari 1.600 kelompok.
Dia mengatakan, selain pendataan, pihaknya juga membuat dokumentasi jenis kesenian yang hampir punah. Tujuannya untuk kembali mengangkat kesenian tersebut serta mendaftarkan sebagai warisan budaya.
“Seperti lengger kan sudah. Nanti ada yang lain lagi. Jadi di bidang kebudayaan ini semua seksi programnya saling terkait,” katanya.
Carlan mengatakan, program lain yang ditunda yaitu pementasan seni tradisional ebeg di Taman Rekreasi Andhang Pangrenan (TRAP) pada 21 Maret dan Museum Panglima Besar Jenderal Soedirman pada 25 Maret. Padahal, kedua pentas tersebut sudah dipublikasikan dalam Kalender Event Pariwisata dan Budaya Banyumas 2020. (K35-60)