PURWOKERTO– Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Himpaudi), diminta untuk ikut berperan dalam mencegah kasus stunting di Kabupaten Banyumas.
Stunting merupakan kondisi di mana tinggi badan seseorang jauh lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang seusianya yang disebabkan kekurangan gizi kronis sejak bayi.
Bunda PAUD Kabupaten Banyumas, Erna Husein mengatakan, di Banyumas masih ditemukan wilayah rawan terjadinya kasus stunting. Bahkan saat ini ada sebanyak 10 desa di delapan kecamatan yang menjadi fokus perhatian pemerintah daerah lantaran terjadinya kasus stunting.
Oleh karena itu, lanjut dia, para pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini di Banyumas hendaknya ikut terlibat dalam melakukan sosialisasi dan penyuluhan tentang 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).
”Sosialisasi ini merupakan sebuah upaya pencegahan stunting dan menurunkan angka stunting di Banyumas. Kita harus memerhatikan nutrisi dan pola asuh anak pada 1.000 hari pertama kehidupan, karena menjadi ujung tombak tumbuh kembang anak,” ungkapnya saat seminar parenting education di Pendapa Sipanji, Selasa (1/10).
Selain Bunda PAUD Banyumas, acara ini juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Ketua Himpaudi Jawa Tengah, serta sekitar 500 peserta yang merupakan pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini Kabupaten Banyumas.
Menurut Erna Husein, pendidikan pada masa awal tumbuh kembang anak merupakan masa yang sangat penting. Karena usia dini adalah fase kondusif untuk menanamkan kemampuan anak seperti moral, agama, mental, fisik, motorik, bahasa, kognitif, sosial dan seni.
”PAUD merupakan pendidikan yang sangat penting dan genting, karena saat itulah anak mengembangkan potensi untuk meletakkan pondasi dasar kemampuan. Maka dari itu, PAUD harus dipandang sebagai hal yang fundamental,” tambahnya.
Sementara Ketua Himpaudi Kabupaten Banyumas, Ina Yukawati menyampaikan terima kasih ke pemkab yang telah memberikan dorongan, dukungan, kerjasama, motivasi, serta apresiasinya.
”Sejatinya kegiatan ini merupakan sebuah program yang bermuara pada tujuan mulia, yaitu mencerdaskan anak-anak bangsa, utamanya anak-anak Banyumas dan tanggung jawab ini ada di pundak kita,” tegasnya. (H48-20)