Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
  • Terbaru
  • Gaya Hidup
  • Kultur
  • Kuliner
  • Histori
  • Teknologi
  • Lainnya
    • Bisnis
    • Pendidikan
    • Olahraga
    • Politik
    • GoogleNews
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
SUARA BANYUMAS
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu

Pengurangan Sampah di Sekolah Diminta Tak Kejar Target

Pengurangan Sampah di Sekolah Diminta Tak Kejar Target

PUNGUT SAMPAH:Sejumlah siswa SMP di Purwokerto memungut sampah di Sungai Kranji yang dapat mengganggu aliran air, baru-baru ini.

PUNGUT SAMPAH:Sejumlah siswa SMP di Purwokerto memungut sampah di Sungai Kranji yang dapat mengganggu aliran air, baru-baru ini.

Bagikan14TweetPinBagikanKirim
Topik Purwokerto
2 Oktober 2019

PURWOKERTO – Program pengurangan volume sampah di sekolah yang sedang digalakkan saat ini, diminta tidak hanya sebatas pada upaya mengejar target semata.

Kendati demikian, program ini hendaknya difokuskan pada upaya menumbuhkan kesadaran di kalangan peserta didik.

BacaJuga

Daftar UMK Jawa Tengah 2024: Kota Semarang Tertinggi, Banjarnegara Terendah

Ingin Kuliah di Purwokerto? Ini Perguruan Tinggi yang Bisa Kamu Pilih!

Menurut Ketua MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) SMP Kabupaten Banyumas, Suhriyanto, kemarin, selama ini terjadi kesalahan dalam memahami upaya pengurangan sampah plastik di lingkungan sekolah.

Adanya target yang diberikan ke sekolah terkait jumlah maupun volume sampah yang terkumpul, terutama dalam bentuk ecobrick, justru menjadikan peserta didik maupun pihak sekolah melakukan langkah-langkah yang bisa menimbulkan persoalan baru.

”Lantaran ditarget agar bisa mengumpulkan ecobrick dengan jumlah yang banyak, akhirnya mereka melakukan berbagai upaya. Bukannya memanfaatkan sampah plastik yang sudah ada. Tetapi anak-anak justru membeli makanan untuk mendapatkan bungkus plastik yang dapat digunakan untuk ecobrick,” terangnya.

Kalau yang terjadi demikian, lanjut dia, justru yang terjadi bukan terjadi pengurangan volume sampah, tetapi penambahan volume sampah, sehingga tujuan yang ingin dicapai tidak berhasil.

Dia menilai, semestinya tidak perlu ada target dalam upaya mengurangi volume sampah. Justru yang perlu digarisbawahi, langkah yang diambil semestinya mengarah pada upaya mengubah kesadaran atau perilaku dari peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan.

Salah satunya dengan mengurangi sampah atau menekan penggunaan barang-barang maupun makanan yang dapat menimbulkan sampah. Sejumlah sekolah di Banyumas sudah melakukan langkah ini.

SMP 1 Purwokerto misalnya, sekarang sudah menerapkan kebijakan mengurangi sampah plastik dengan program Sepiring Gedi (Sendok, Piring dan Gelas Mandiri). Dalam program ini seluruh siswa diwajibkan membawa sendok, piring dan gelas sendiri dari rumah.

Dengan membawa peralatan makan sendiri dari rumah, diharapkan sampah yang dihasilkan saat mereka makan di sekolah tidak banyak. Mereka tidak perlu lagi menggunakan plastik maupun kertas pembungkus yang berpotensi menjadi sampah.

Program ini sudah berjalan dan dinilai cukup berhasil dalam menekan volume sampah di sekolah. Cara seperti ini, sejatinya juga dapat diterapkan di sekolah yang lain.(H48-20)

Bagikan14TweetPinBagikanKirim
Sebelumnya

MAN 2 Juara Divisi Utama U-16

Selanjutnya

Berlindung di Bawah Meja dan Berhamburan Keluar

JELAJAH

BERITA

Lokal & Global

GAYA HIDUP

Perjalanan & Hiburan

KULTUR

Seni Tradisi

KULINER

Makanan & Minuman

HISTORI

MASA LALU

 Tentang Kami | Kode Etik | Redaksi
©2023 Suara Banyumas

Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
  • Terbaru
  • Gaya Hidup
  • Kultur
  • Kuliner
  • Histori
  • Teknologi
  • Lainnya
    • Bisnis
    • Pendidikan
    • Olahraga
    • Politik
    • GoogleNews

© 2023 Suara Banyumas

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist