PURWOKERTO – Tingkat penyebaran Covid-19 di Kabupaten Banyumas saat ini dalam kondisi sulit dikendalikan. Jumlah kasus positif terus berambah, bahkan melonjak akhir-akhir ini. Jika tidak segera ditanggulangi cepat, daerah ini berpotensi menjadi zona merah.
Bupati Banyumas, Achmad Husein, dalam siaran pers melalui akun IG-nya, Kamis pagi (19/11/2020), mengungkap, untuk angka positivity rate sudah lebih dari angka 5. Begitu pula angka reproduksi efektif, semuanya sudah lebih dari 1.
“Setiap hari yang positif selalu bertambah dan angkanya di atas 10 kasus. Yang meninggal juga terus bertambah. Sampai hari ini sudah 37 yang meninggal,” kata Bupati.
(Baca Juga : Tiap Bulan, Kasus Positif Covid-19 Terus Naik)
Husen menilai, melihat data dan kondisi di lapangan, kondisi Covid-19 bisa dikatakan nyaris sudah tidak terkendali. Dia mengakui, berbagai upaya sudah dilakukan jajaran pemkab dan berbagai pihak untuk mengendalikan. Namun kedisiplinan masyarakat belum bisa ditunjukkan secara maksimal di semua sektor.
Atas situasi tersebut, Bupati minta kepada semua warga untuk tetap dispilin mematuhi protokol kesehatan. Yakni memakai masker, baik saat keluar rumah maupun di dalam rumah.
“Kecuali di dalam kamar sendiri (boleh tidak pakai masker) atau merasa sangat-sangat aman. Istilahnya dalam keadaan apapun pakailah masker untuk melindungi diri,” mintanya.
Dia menyarankan, memakai masker pun harus yang benar. Tidak boleh hanya dikalungkan di leher. namun harus sampai menutup hidung dan mulut. Menurutnya, kondisi ini dianggap berat, namun semua harus dijalani dengan istiqomah (konsisten) atau menyepelekan.
Bupati mengatakan, jika di dalam rumah ada penghuni yang sudah tua di atas 60 tahun dan kondisinya memiliki penyakit pemberat, seperti darah tinggi, kencing manis, asma, TBC, liver dan gagal ginjal, maka harus dilindungi.
“Pastikan saat berkomunikasi dengan orang dengan kormofid harus memakai masker. Mari kita jaga orang tua dan sesepuh kita untuk tidak tertular penyakit ini,” pesannya.
Bupati berharap warga masyarakat untuk tidak menyepelekan atau merasa aman. Dalam situasi seperti ini, katanya, perekonomian harus tetap berjalan, bekerja juga tidak boleh terhenti, termasuk ibadah.
“Tapi tetap harus mematuhi protokol kesehatan 3M dengan displin dan ketat. Cuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah kegiatan, memakai masker dalam keadaan apapun dan jaga jarak. Kecuali saat makan dan tidur,” katanya mengingatkan lagi. (aw-1)