CILACAP – Pertanian kapulaga berkembang di sejumlah wilayah Cilacap bagian barat, seperti Karangpucung, Cimanggu dan Majenang.
Di Kecamatan Karangpucung, pertanian kapulaga berkembang di sejumlah desa. Terutama di wilayah utara, masuk dataran tinggi dan pegunungan.
Mengacu pada data Balai Penyuluh Pertanian (BPP), tanaman kapulaga di Kecamatan Karangpucung sedikitnya dikembangkan oleh petani pada lahan seluas 25 hektare. Tani kapulaga, antara lain berkembang di Desa Sidamulya, Pamulihan, Bengbulang, Ciruyung, hingga Surusunda.
Koorinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Karangpucung, Wasiran mengatakan, selama ini, pengembangan tani rempah itu dilakukan mandiri oleh para petani. “Kebanyakan jadi tanaman sela di perkebunan warga, maupun garapan pada lahan milik BUMN,” kata Wasiran kepada SuaraBanyumas, Rabu (25/3).
Untuk hasil produksinya, rata-rata berkisar 1,4 ton per hektare. Adapun harga jual kapulaga di wilayah itu, umumnya berkisar antara Rp 45.000- Rp 80.000 per kilogram.
Para pembeli kapulaga, lanjut dia umumnya merupakan pedagang dari luar daerah. Biasanya, mereka akan menjual kembali untuk kebutuhan bumbu atau bahan pembuat kosmetik dan obat- obatan.
”Jadi umumnya, pedagang yang beli langsung ke petani, dan kebanyakan juga untuk dijual kembali,” kata Penyuluh Pertanian Kecamatan Karangpucung, Harun.
Di Kecamatan Cimanggu, tani kapulaga sekurang-kurangnya berkembang di enam desa. Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Cimanggu, Roch Darjito mengatakan, wilayah yang mengembangkan tani kapulaga, antara lain Desa Karangsari, Kutabima, Pesahangan, Cijati, Cisalak dan Negarajati.
Secara kewilayahan, daerah tersebut masuk Kecamatan Cimanggu bagian utara. Daerah tersebut didominasi dataran tinggi dan pegunungan.
“Untuk luasan tani kapulaga di Kecamatan Cimanggu mencapai 40 hektare. Sedangkan rata-rata produksinya berkisar 1,2 ton per hektare,” kata Roch Darjito.
Selama ini, lanjutdia, musim panen kapulaga dalam bulan Juli sampai Agustus. Harga jual tertinggi, sesuai pengalaman mencapai Rp 80.000 per kilogram.
Sementara itu, tani kapulaga di Kecamatan Majenang berkembang di sejumlah desa. Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Majenang, Tasrini menyebutkan, antara lain di Desa Sadabumi, Sadahayu, Pengadegan, Sepatnunggal, Ujungbarang dan Cibeunying.
Desa-desa itu juga masuk wilayah utara kecamatan, dengan dominasi dataran tinggi dan pegunungan.
“Luasan tani kapulaga di Majenang mencapai 64 hektare, jenis kapulaga Jawa. Untuk rata-rata produksinya berkisar 1 ton lebih per hektare,” kata Tasrini. (tg-52)