PURWOKERTO-Hingga Kamis (24/9) warga yang terkonfirmasi positif terpapar Covid-19 di Banyumas mencapai 484 orang. Warga yang terkonfirmasi positif kini melonjak tajam dibandingkan sebelumnya.
Pada Agustus jumlah yang terpapar covid-19 sekitar 117 orang dan Juli 116 orang. Dalam bulan September 2020 ini juga dilaporkan dua orang meninggal dunia karena positif Covid-19.
Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan, lonjakan tajam itu bisa digambarkan dalam sehari ini saja yang terkonfirmasi positif ada 62 orang. Sementara warga yang dilakukan swab mencapai ratusan, dan hasilnya belum bisa keluar dalam waktu bersamaan.
Ini terdiri dari klaster Pondok Pesantren Al Hidayah, Karangsuci Purwokerto sebanyak 45 orang, rombongan ziarah dari Desa Cikembulan Kecamatan Ajibarang sebanyak 13 orang dan hasil trasing ada empat orang.
“Sehingga total yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Banyumas sampai hari ini (Kamis-red), sebanyak 484 orang,” katanya, dalam rapat koordinasi di Pendapa Sipanji Purwokerto, Kamis (24/9/2020).
(Baca Juga : Usai Ziarah, Belasan Warga Cikembulan Terpapar Covid-19 )
Klaster Cikembulan
Sebelumnya diberitakan belasan sebanyak 16 orang warga Grumbul Ciroyom, Desa Cikembulan, Kecamatan Pekuncen dinyatakan positif terpapar virus korona atau covid-19. Belasan orang tersebut baru saja menjalankan ritual ziarah kubur ke wilayah Kebumen, 11 September lalu.
Hal itu terungkap usai kegiatan tes swab yang dilaksanakan di Puskesmas Pekuncen 2, Sabtu (19/9/2020). Awalnya hanya dua orang saja yang dinyatakan positif terpapar korona, usai sakit dan diperiksa oleh petugas Puskesmas.
(Baca Juga : 23 Pegawai Kemenag Banyumas di Tes Swab )
Dari laporan Camat Pekuncen, Parsono kepada Bupati Banyumas disebutkan, usai dua orang dinyatakan positif, maka diperiksa kembali 15 orang lagi dan dites swab. Dari 15 orang itu, 14 orang dinyatakan positif dan satu orang negatif.
Dengan adanya hal tersebut, pemerintah desa bersama warga telah memberlakukan pembatasan sosial secara ketat di lokasi Grumbul Ciroyom sejak Kamis (24/9).Selain itu pemerintah desa juga telah meminta kepada pihak pemerintah daerah untuk mengirimkan bantuan logistik untuk kebutuhan warga yang menjalani pembatasan sosial tersebut. (G22,K37-2)