CILACAP– Produksi jagung di Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap meningkat dibandingkan tahun lalu.
Perbandingan tersebut, di antaranya mengacu sampel produksi jagung di Desa Bengbulang, Kamis (26/3). Panen jagung digelar petani bersama pemerintah desa, Perhutani setempat, penyuluh pertanian dan pihak terkait.
Penyuluh Pertanian Kecamatan Karangpucung, Hastomo Tri Hari Mardika mengatakan, tani jagung di wilayah itu seluas 20 hektare. Lahan tersebut milik Perhutani yang penanamannya dikerjasamakan dengan desa dan petani setempat.
“Sampel produksi jagung mencapai 7 ton per hektare,” kata Hari Mardika, dikonfirmasi SuaraBanyumas, selepas panen.
Jumlah produksi itu meningkat dibandingkan rata-rata hasil produksi tahun lalu. Produksi tahun lalu sekitar 6,3 ton per hektare. Produksi 7 ton tersebut karena ditunjang pemupukan berimbang, dan model perawatan maksimal.
Penanaman jagung di lahan itu juga masih awal. “Termasuk juga dengan jarak tanaman, diatur,” katanya.
Pengaturan jarak juga ditempuh bagi pemanen. ”Kondisinya kan lagi seperti ini. Jadi untuk pencegahan (risiko penyebaran Covid-19), antarpemanen berjarak satu meter. Juga tidak bersalaman,” ujarnya.
Sekarang, kondisi tanaman sudah masuk usia panen. Karena itu tidak memungkinkan ditunda. Mengingat, umur jagung ada batasnya.
“Petani juga harus berpacu dengan waktu, karena mau ditanam jagung lagi. Jadinya panen dilaksanakan sekarang,” katanya.
Mengacu data Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), tani jagung di Kecamatan Karangpucung musim ini seluas 325 hektare. Penanaman jagung dilakukan pada akhir November 2019 lalu. Dengan demikian, musim panennya mulai akhir bulan Februari hinga Maret ini. (tg-52)