PURWOKERTO – Warga Purwokerto dan sekitarnya bakal mendapat hiburan olahraga bertaraf nasional, yakni kompetisi level tertinggi bola voli, Proliga Musim 2020. Bagi Kota Kripik, ini merupakan kali pertama disinggahi gelaran even tersebut.
Humas Proliga Lutfi Sukri, mengatakan Proliga bakal dimainkan di delapan kota. Event itu akan dibuka di Pekanbaru (Riau, 24-26/1), seri berikutnya di Purwokerto (31 Jan-2 Feb), lalu Palembang (7-9 Feb), Gresik (28 Feb-1 Maret), Bandung (8-10 Maret), Yogyakarta (15-17 Maret).
Di kota-kota itu, tim-tim yang bermain sama. Setelah itu, empat tim yang masuk putaran final akan dipertandingkan di Kediri (3-5 April), dan Solo (10-12 April). Kemudian babak grand final kembali dimainkan di Yogyakarta (15 dan 19 April).
Peserta putra enam tim, yaitu Jakarta Pertamina Energi, Surabaya Bhayangkara Samator, Jakarta BNI 46, Jakarta Garuda, Palembang Bank Sumsel Babel dan Lamongan Sadang MHS. Bagian putri diikuti lima tim, yakni Jakarta Pertamina Energi, Jakarta PGN Popsivo Polwan, Jakarta BNI 46, Bandung Bank BJB Pakuan dan Gresik Petrokimia Bank Jatim.
Tak Bermain
Musim ini, dua tim peserta tahun lalu tak bermain di Proliga, yakni Putra Sidoarjo Aneka Gas dan putri Jakarta Elektrik PLN. Sebagai gantinya, putra Lamongan Sadang MHS, dan putri Petrokimia. Juara bertahan putra yakni Surabaya Samator, dan putri Jakarta PGN sudah bersiap.
Untuk pertandingan di Purwokerto, kata Lutfi, yang menjadi tuan rumah adalah tim Jakarta Pertamina Energi. Nantinya, semua hal terkait penyelenggaraan pertandingan di Purwokerto akan ditangani tim yang menjadi tuan rumah, mulai dari persiapan lapangan, sampai penjualan tiket.
Dalam pemantauan SuaraBanyumas, penggemar bola voli di Banyumas antusias menyambut agenda nasional itu. Beberapa kali warga menelepon dan menanyakan kepastian berita tersebut, jadwal kegiatan dan harga tiket. Mereka tak mau melewatkan pertandingan level nasional itu. Beberapa tahun lalu, klub-klub besar juga pernah didatangkan untuk bertanding di Purwokerto, meski tidak dalam kompetisi resmi.
Klub-klub yang datang saat itu antara lain Perdapa Cirebon, Bandung Tectona, dan Samator. Meski dipungut tanda masuk, peminat tetap tinggi.(bd-37)