CILACAP– Ribuan rumah warga di tiga kecamatan wilayah eks distrik Sidareja, Kabupaten Cilacap bagian barat, Jumat (28/2) terdampak banjir genangan. Sejumlah warga di antaranya terpaksa mengungsi.
Kepala Pelaksan Harian BPBD Cilacap, Tri Komara Sidhy Wijayanto, melalui Kepala UPT BPBD Sidareja, Agus Sudaryanto mengatakan, wilayah terdampak banjir tersebar di tiga kecamatan. Banjir genangan di Kecamatan Gandrungmangu melanda Desa Wringinharjo. Kemudian banjir genangan di Kecamatan Kedungreja melanda Desa Bangunreja.
Wilayah terdampak banjir genangan terbanyak di Kecamatan Sidareja. Di kecamatan itu, banjir genangan dirasakan warga Desa Sidareja, Gunungreja, Tegalsari, Tinggarjaya, Sidamulya, dan Sudagaran.
“Total masyarakat terdampak banjir sebanyak 2.861 keluarga. Kemudian rumah yang terdampak berkisar ribuan rumah,” katanya, ditemui SuaraBanyumas di kantornya, Jumat (28/2).
Dia mengatakan, banjir genangan mulai melanda sejak Kamis (27/2) sore menjelang petang. Genangan tertinggi berada di Dusun Cibenon, Desa Sidareja dan utara Pasar Karna, Desa Gunungreja.
“Banjir genangan tertinggi di dalam rumah, itu mencapai 50 sentimeter lebih. Untuk genangan di jalan, itu mencapai 80 sentimeter lebih,” kata dia.
Tingginya genangan air di dalam rumah, kemudian memaksa sejumlah warganya mengungsi. BPBD mendata, pengungsi hingga Jumat sore mencapai 94 jiwa. Mereka menempati tiga lokasi pengungsian.
“Di mushola Koramil Sidareja 15 keluarga dengan jumlah 41 jiwa. Lalu di gudang TB Slamet Sidareja 19 keluarga dengan jumlah 48 jiwa, dan di kantor BUMDes Sidareja 3 keluarga, 5 jiwa,” kata dia.
Badan itu juga menyiapkan sejumlah lokasi pengungsian di tempat lain, seperti komplek, gedung panti asuhan/jompo, pendapa Kecamatan Sidareja, hingga SMP IT Sidareja, dan kantor Penyuluh KB.
Selain lokasi pengungsian, badan itu bersama sukarelawan juga menyiapkan sejumlah perahu untuk membantu kebutuhan evakusi warga terdampak.
Lebih lanjut dijelaskan Agus, bahwa banjir genangan dipicu curah hujan tinggi pada Kamis sore. Hujan mulai melanda sejak kisaran pukul 15.00 Wib hingga malam.
Sementara itu, sejumlah wilayah di desa itu masuk dataran rendah dan cekungan. Karena itu, air menggenangi jalan, pekarangan sampai ke rumah-rumah warga.
Selain itu, banjir genangan juga dipicu luapan air Sungai Citengah, atau dikenal Kali Dawa. Sungai tersebut melintasi sejumlah desa terdampak banjir, seperti Sidareja dan Gunungreja.
Masuk Permukiman
“Sungai Citengah yang merupakan anak Sungai Cibeureum, pada beberapa titik tidak memiliki tanggul. Sehingga ketika debit air meninggi, secara otomatis akan melimpas dan masuk ke permukinan warga,” kata dia.
Hingga saat ini, pihaknya masih mengerahkan personel untuk memantau lokasi banjir dan pengungsian. Pemantauan dilakukan bersama unsur TNI, Polri dan pihak terkait.
“Perkembangan banjir genangan dan jumlah pengungsi terus kami pantau perkembangannya,” kata dia.
Pada bagian lain, Dinas Sosial Kabupaten Cilacap juga turun ke lokasi guna menyalurkan bantuan. Bantuan yang disalurkan dinas itu berupa permakanan.
“Sesuai kapasitas, setelah ada informasi banjir, kami langsung bergerak menyalurkan bantuan permakanan ke warga terdampak,” kata Kasi Perlindungan Bencana Alam pada Dinas Sosial Kabupaten Cilacap, Heni Setiarso, ditemui SuaraBanyumas di sela-sela penyaluran bantuan di kompleks kantor Kecamatan Sidareja, Jumat (28/2).
Dalam proses penyaluran, lanjut dia dilakukan melalui koordinasi dengan dinas, jajaran pemerintahan dan pihak terkait. “Proses penyaluran juga dibantu oleh petugas TKSK maupun Tagana di wilayah,” kata dia. (tg-)