BANYUMAS- Satgas Penanganan Covid-19 Banyumas menjemput sedikitnya 27 warga Desa Cibangkong, Kecamatan Pekuncen yang merupakan klaster jamaah Yasinan dan membawanya ke ke tempat karantina Baturraden Rabu (30/6) malam.
Kepala Desa Cibangkong, Sarwoto Aminoto mengatakan terkait hal tersebut, pihaknya meminta warga lainya tetap tenang dan waspada. Pemerintah desa juga mendorong agar warga tetap dan semakin disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan khususnya 5 M sesuai anjuran dari pemerintah.
“Hingga hari ini (kemarin) kondisi Cibangkong masih kondusif. Kami meminta warga desa yang masih ada tetap tenang dan waspada dan selalu disiplin prokes. Bagi jamaah yasinan yang menjalani karantina semoga secepatnya pulih,” katanya.
Adapun kata Sarwoto, warga yang menjalani karantina tersebut merupakan jamaah Yasin yang hasil tes swabnya mendapatkan hasil positif. Terkait hal itulah akhirnya Satgas Penanganan Covid-19 menjemput warga untuk menjalani karantina.
“Ya semalam petugas menjemput warga kami dan membawanya ke tempat karantina di Baturraden. Kami berharap dalam karantina tersebut mereka segera pulih dan segera negatif dari Covid-19,” jelasnya.
Sarwoto menjelaskan klaster Yasinan itu terjadi setelah ada warga yang meninggal dunia bukan karena Covid-19. Warga yang meninggal tersebut awalnya tinggal di Jakarta. Namun karena meninggal bukan karena Covid-19, warga memakamkannya di Cibangkong, tempat warga yang meninggal dunia berasal.
Jalani Tes Swab
Sarwoto membenarkan jika yang meninggal tersebut jatuh dari kamar mandi. Kebetulan seminggu setelahnya, ada kembali anggota keluarga yang berduka cita itu meninggal kembali karena memang punya riwayat sakit. Akhirnya dari situlah kemudian diadakan tes swab antigen kepada keluarga dan kemudian mengarah pada ibu-ibu jamaah Yasin.
Baca Juga : RS Darurat Covid-19 di Hotel Rosenda Mulai Beroperasi
Sebelumnya, Rumah sakit (RS) darurat Covid-19 di Banyumas mulai beroperasi Jumat (25/6/2021). Rumah sakit yang memanfaatkan gedung Hotel Rosenda di Baturraden ini rencananya menyediakan 330 tempat tidur.
Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan, RS darurat ini sebagai upaya mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19. Sebab, saat ini, jumlah keterisian tempat tidur baik di ruang ICU maupun isolasi di Banyumas sudah mencapai 93 persen.
“Indikasi kita dapat menyelesaikan kan ada namanya bed occupancy ratio (BOR). Sedangkan (kasus aktif Covid-19) naiknya kan cepat. Pertama kali kita beritahu masyarakat kan masih 56 persen. Kemarin sudah 88 persen, hari ini 93 persen. Kalau tidak ditambah tempat tidur dengan fasilitas yang ada nanti bisa di atas 100 (pasien) yang datang kan nanti di luar,” kata dia, usai membuka operasional RS darurat Covid-19 di Hotel Rosenda Baturraden, Jumat.
Dia mengatakan, untuk tahap pertama, saat ini sudah tersedia 20 tempat tidur. Selanjutnya akan Pemkab akan menambah lagi 80 bed hingga memenuhi total 330 tempat tidur. Harapannya, angka BOR dapat ditekan hingga 80 persen.(san-3)