CILACAP – Masa pandemi Covid-19 tidak menyurutkan nelayan Cilacap dalam menggelar sedekah laut, Jumat (11/9). Namun demikian, tradisi itu digelar lebih sederhana, dan menerapkan protokol kesehatan.
Sedekah laut ditandai dengan prosesi larung 20 jolen. Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cilacap, Sarjono mengatakan, jolen itu masing-masing dibuat oleh kelompok dan rukun nelayan, termasuk HNSI Cilacap. “Yang dilarung pada hari ini, ada sekitar 20 jolen,” kata Sarjono, ditemui di sela-sela acara.
Berbeda dengan tahun lalu yang dipusatkan tempatnya, kali ini di masing-masing kelompok atau rukun nelayan. Demikian halnya dengan penyiapan jolen berisi sesajian.
Dua jolen HNSI Cilacap, misalnya, disiapkan di depan kantor. Terlihat, sesaji utama yang biasanya kepala kerbau atau sapi, kali ini berupa kepala kambing.
Jolen tersebut kemudian dibawa ke kompleks Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap (PPSC). Dari situ, jolen dinaikan perahu dan dibawa ke pantai Karangbandung, ujung selatan Nusakambangan untuk dilarung di sana.
“Kami tetap mengadakan sedekah laut karena nguri-uri budaya dengan mengucap syukur kepada Allah Swt, melalui larung jolen,” kata Sarjono ditemui di sela-sela acara.
(Baca Juga: Sedekah Laut Dikemas Menjadi Festival Nelayan)
Menurut dia, kegiatan tersebut sudah mendapatkan izin dari Tim Gugus Tugas Covid-19 Cilacap. Terpenting, kegiatan tersebut menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Yakni menggunakan masker, jaga jarak, dan mengurangi kerumunan berskala besar.
Prosesi sudah diawali Kamis, berupa nyekar. “Jadi sekarang tinggal prosesi larung sesaji saja,” kata dia.
Disinggung mengenai sesaji utama yang berupa kepala kambing, Sarjono mengutarakan tentang kemampuan di tengah pandemi Covid-19. “Itu tergantung menurut kemampuan masing-masing. Kami, HNSI memang belum bisa menggunakan kepala kerbau maupun sapi. Melihat situasi anggaran. Kalau memang sudah mencukupi, mungkin tahun yang akan datang akan kami laksanakan pakai kepala kerbau maupun sapi,” katanya.
Mengacu data HNSI, jumlah nelayan yang sudah memiliki KTA di Cilacap berkisar 18.000 orang. “Namun secara keseluruhan, totalnya berkisar ratusan ribu,” kata dia. (tg-)