BANJARNEGARA– Film karya siswa dari sekolah pinggiran berhasil mendominasi gelar dalam Festival Film Serayu Banjarnegara (FFSB). Hal tersebut membuktikan kreativitas siswa dalam menghasilkan sinematografi sudah merata.
Di jenjang SMP sederajat, berturut-turut menjadi juara SMPN 4 Kalibening, MTs Maarif Mandiraja dan SMPN 1 Kalibening. Sedangkan di jenjang SMA sederajat, berhasil menjadi juara SMK Darunnajah Banjarmangu, SMAN 1 Karangkobar dan SMKN 1 Wanayasa.
Direktur Program FFSB Heni Purwono mengatakan, pada FFSB kali ini terjadi fenomena yang menarik, di mana karya film dari siswa sekolah pinggiran yang menonjol. Pihaknya akan terus mendorong agar film-film mereka bisa berbicara banyak di luar daerah.
“Bukan mustahil, tahun lalu SMAN 1 Karangkobar juga maju di FLS2N hingga tingkat nasional,” katanya.
Ketua Dewan Juri FFSB Bambang Hengky mengungkapkan, sekolah-sekolah pinggiran justru memiliki banyak amunisi untuk membuat film berkualitas. Seperti film Pasukan Gemplong karya SMP 4 Kalibening yang berhasil menjadi juara 1. Mereka mampu membuat film kolosal, dengan tema sederhana dan bisa mengeksploitasi keindahan alam di sekitar tempat mereka tinggal.
“Ini menarik sekali, jarang ada film seperti itu. Secara umum, karya film pelajar Banjarnegara sudah sangat bagus,” ujarnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Banjarnegara R Riono Rahadi Prasetyo mengapresiasi penyelenggaraan FFSB . Menurutnya, media audiovisial sangat efektif mengedukasi warga, salah satunya tentang siaga bencana. Film juga bisa menjadi sarana untuk mengenalkan berbagai potensi Banjarnegara.
“Film yang baik tentunya memiliki tiga konsep sederhana, yakni menjadi media hiburan, media pendidikan dan menyampaikan misi atau pesan moral,” ujarnya. (K36-60)