PURBALINGGA – Seluruh pegawai Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Purbalingga dites swab, Kamis (22/10). Hal ini sesuai dengan Peraturan KPU nomor 13 Tahun 2020.
Komisioner KPU Kabupaten Purbalingga Divisi Partisipasi Masyarakat, Sumber Daya Manusia (SDM), dan Kampanye, Andri Supriyanto mengatakan tes swab ini bertujuan untuk menjalankan protokol kesehatan, dimana sebagai Penyelenggara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten Purbalingga harus dalam keadaan sehat.
“Dengan demikian, seluruh tahapan Pilkada dipastikan berjalan dengan lancar. Prinsip dari Pilkada sehat kita selamat,” katanya kepada suarabanyumas.com.
Lebih lanjut, tes swab ini penting agar kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara Pilbub tinggi. Sehingga masyarakat tidak takut untuk datang ke TPS pada 9 Desember 2020 nanti.
(Baca Juga : Cabup – Cawabup Oji-Jeni Mengaku Terpapar Covid-19)
Pihaknya juga memrogramkan untuk seluruh penyelenggara di jajaran KPU. Mulai dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS), dan petugas Linmas.
“Mereka akan menjalani rapid tes sebelum bertugas di lapangan,” imbuhnya.
Khusus untuk KPPS dan Linmas, rapid tes akan dilaksanakan pada tanggal 8 – 23 November 2020. Namun apabila mereka dinyatakan reaktif, mereka tidak diganti, tapi wajib mengikuti protokol kesehatan yg di tentukan oleh Gugus Tugas Covid-19. Bila mereka dinyatakan sehat, maka bisa menjalankan tugas kembali sebagai KPPS maupun sebagai Linmas.
Perekrutan
Adapun saat ini tahapan Pilkada Purbalingga oleh KPU yakni proses perekrutan petugas KPPS dan Linmas. Untuk gelaran Pilkada nanti dibutuhkan 14.903 orang KPPS.
Mereka mereka akan bertugas mengisi 2.129 tempat pemungutan suara (TPS). Setiap TPS akan diisi oleh 7 orang KPPS dan 2 orang Linmas.
KPU Purbalingga sempat perpanjang pendaftaran KPPS di 35 desa yang tersebar di delapan Kecamatan karena mereka belum memenuhi kuota.
Perekrutan KPPS dan Linmas seharusnya hingga 13 Oktober 2020, namun diperpanjang menjadi hingga 18 Oktober 2020.
(Baca Juga : Tugas Berat Relawan Demokrasi, Sosialisasi Pilkada Purbalingga Tanpa Tatap Muka)
Pihaknya mengakui bahwa ada ketakutan masyarakat untuk mendaftarkan diri ikut berpartisipasi sebagai petugas penyelenggara pemilu, karena pilkada 2020 berbeda, dilaksanakan saat pandemi. Mereka mungkin khawatir untuk ikut tes swab atau tes rapid.
“Namun sekarang sudah memenuhi kuota. Hasilnya sudah kami umumkan di masing-masing desa/kelurahan,” katanya. (ri-4)