PURWOKERTO – Masyarakat Banyumas bakal segera mendapatkan angkutan massal berupa BTS (Buy The Service) yang akan beroperasi di wilayah Kabupaten Banyumas. Sebelum rencana operasional Mei-atau Juni mendatang, operasional bus BTS ini akan melalui tahapan lelang terlebih dulu.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas, Agus Nur Hadie mengatakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang akan langsung mengadakan proses lelang pengelolaan angkutan massal BTS di Banyumas ini. Namun demikian pihaknya akan menunggu kepastian jumlah koridor bus BTS ini.
”Jadi yang mengadakan lelang pengelola BTS langsung dari Kemenhub, kami tidak terlibat,” ujar dia.
Bila proses lelang berjalan dengan lancar, maka tahapan berikutnya penandatangan kontrak. ‘Setelah ada tanda tangan kontrak maka operasional bus ini akan berjalan sebagaimana mestinya.
Menurutnya, seluruh tahapan itu kemungkinan tidak akan membutuhkan waktu lama. Justru, kata dia, yang lama itu menunggu pemasangan infrastruktur pendukung program angkutan massal BTS.
(Baca Juga : Kemenhub Setujui Tiga Koridor Bus BTS)
Tiga Koridor
Sebelumnya, Kemenhub menyetujui tiga koridor dalam program angkutan massal BTS di Kabupaten Banyumas. Ketiga koridor bus BTS ini, antara lain koridor Terminal Bulupitu-Teminal Kebondalem, koridor Terminal Patikraja-Terminal Baturraden, dan koridor Pasar Pon (Purwokerto)-Ajibarang.
Untuk jumlah bus yang akan untuk tiga koridor itu ada sebanyak sebanyak 66 unit. Adapun panjang koridor Terminal Bulupitu-Terminal Kebondalem sekitar 61,8 kilometer, Terminal Patikraja-Terminal Baturraden sekitar 47 kilometer dan Pasar Pon (Purwokerto)-Ajibarang sekitar 39 kilometer.
Sedangkan untuk jumlah halte, pada koridor Terminal Bulupitu-Terminal Kebondalem ada sebanyak 111 buah, koridor Terminal Patikraja-Terminal Baturraden 74 buah dan koridor Pasar Pon (Purwokerto)-Ajibarang sebanyak 46 buah.
Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi mengatakan, Banyumas untuk sementara mendapatkan alokasi tiga koridor terlebih dulu. Namun bila nanti masih ada sisa anggaran, tidak tertutup kemungkinan akan ditambah lagi.
Dijelaskan Budi Setiyadi, spesifikasi bus yang digunakan dalam program Buy The Service ini termasuk kategori tinggi. Tujuannya agar masyarakat mendapatkan kenyamanan dan keamanan dalam memanfaatkan layanan angkutan massal tersebut.(bs-3)