SuaraBanyumas– Perusahaan antarmuka otak komputer Elon Musk, Neuralink telah mengumumkan mendapat persetujuan dari Food and Drug Administration (FDA).
Bahwa mereka akan membuat sesuatu yang baru yaitu ntuk meluncurkan studi klinis manusia pertamanya.
Apabila hal ini terjadi maka manusia sebenarnya akan dapat memperoleh perangkat Neuralink yang ditanamkan di dalam kepala mereka.
Kabar tersebut dari klaim yang dilontarkan oleh Elon Musk pada bulan November lalu, di mana dia menyatakan bahwa Neuralink berada sekitar enam bulan lagi menuju uji coba manusia pertamanya.
Ini menunjukkan bahwa janji langka dari Musk bisa menjadi kenyataan tepat waktu.
Walaupun pengumuman ini bukanlah tonggak sejarah seperti hasil dari uji coba manusia tersebut, namun hal ini sangat menarik karena Elon Musk, dari semua orang, yang akan memasang perangkat tersebut ke otak manusia.
Hal ini menimbulkan pertanyaan, siapa yang akan mendaftar untuk uji coba semacam itu, dan mengapa? Mungkin ada orang-orang yang memiliki alasan medis penting atau mereka yang ingin menarik perhatian dunia terhadap sisi Musk.
Bahkan ada kemungkinan bahwa Elon Musk sendiri akan menjadi peserta uji coba tersebut.
Melansir dari The Verge, Elon telah menyatakan bahwa ia akan memasang perangkat tersebut di kepalanya sendiri pada waktu yang belum ditentukan di masa depan.
Namun, perlu diperhatikan bahwa Neuralink telah menghadapi tuduhan penyalahgunaan terhadap subjek uji coba monyetnya.
Meskipun perusahaan membantah tuduhan tersebut, mereka sedang diselidiki karena dugaan pengangkutan perangkat yang terkontaminasi yang dikeluarkan dari monyet.
Pada awal 2022, FDA menolak aplikasi Neuralink untuk uji coba manusia, seperti yang dilaporkan oleh Reuters.
Penolakan ini tampaknya disebabkan oleh “lusinan masalah” yang perlu ditangani oleh perusahaan.
Perlu dicatat juga bahwa Neuralink bukanlah perusahaan pertama yang menanamkan antarmuka otak-komputer pada manusia.
Sebelumnya, Synchron telah mendapatkan persetujuan dari FDA untuk memulai uji coba di Amerika Serikat pada tahun 2021 dan mengumumkan implantasi otak-komputer pertama di AS pada bulan Juli tahun lalu.
Mereka juga telah menerbitkan hasil penelitian sebelumnya terhadap empat pasien manusia di Australia pada bulan Januari ini.
Jika tertarik untuk menjadi bagian dari uji coba Neuralink, sayangnya saat ini tidak ada yang dapat dilakukan.
Neuralink mengatakan bahwa perekrutan peserta belum dibuka dan mereka akan segera mengumumkan lebih banyak informasi mengenai hal ini.
Jadi, perlu menunggu informasi lebih lanjut dari Neuralink mengenai peluang terlibat dalam studi klinis mereka.