BANYUMAS-Bantuan air bersih dari pemerintah ataupun komunitas masyarakat masih dimanfaatkan warga di sejumlah wilayah krisis air bersih hingga Desember ini. Pasalnya hingga kemarin, sumber air bersih milik warga belum sepenuhnya normal.
Hal itu antara lain terjadi di wilayah Desa Semedo, Kecamatan Pekuncen. Kemarin (11/12) saat bantuan air bersih dari Badan Pananggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas datang, warga langsung menyerbu. Warga mengambil air yang ditampung di tempat penampungan air sementara di samping rumah salah satu warga setempat.
Warga Dusun Karangmangu, Tohirin mengatakan bantuan air bersih itu datang seminggu dua kali. Biasanya tangki air dari BPBD Banyumas, komunitas masyarakat, ataupun ormas kepemudaan langsung memberikan air bantuan tersebut kepada warga. Warga telah mempersiapkan wadah penampungan air berupa terpal air di samping rumah warga.
“Di sinilah warga langsung mengambil air yang disalurkan oleh pemerintah, ataupun yang lainnya. Untuk sumur memang belum sepenuhnya normal. Ada yang mulai muncul air tapi masih sedikit dan keruh sehingga perlu dikuras dulu,” jelas Tohirin.
Desa Petahunan yang wilayahnya masih berada di barat Desa Semedo juga mengalami nasib yang tak jauh berbeda. Sebagian warga masih memanfaatkan air kiriman bantuan dari pemerintah. Sebagian lainnya mulai memanfaatkan kembali sumber air yang sudah mulai mengalir.
Warga Desa Petahunan, Edi Haryanto mengatakan sebagian warga masih mengambil air bersih yang bersumber dari wilayah Perhutani. Meski alirannya kecil, namun air itu dialirkan secara bergantian antar warga. Makanya dengan minimnya air bersih itu, mereka berhemat menggunakan air.
“Pipa air bersih itu dialirkan jauh dari hutan wilayah Perhutani. Sementara yang tak bisa menjangkau, ada juga yang masih memanfaatkan air bersih dari tetangga hingga bantuan air bersih dari pemerintah. Namun demikian, bantuan air bersih itu tidak bisa jadi andalan karena datangnya seminggu dua kali,” jelasnya.(K37-)