PURWOKERTO – Guna mencegah penyebaran virus korona, kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa dilakukan mandiri di rumah secara online. Kendati demikian, pelaksanaannya ternyata tidak mudah. Tidak semua peserta didik memiliki kesiapan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran secara daring (dalam jaringan) tersebut.
”Sejak anak-anak belajar di rumah, ternyata banyak sekali tugas yang diberikan guru. Sebagian tugas atau materi itu disampaikan melalui aplikasi whatsapp,” ungkap Nita, salah satu orang tua siswa, kemarin.
Namun kenyataan di lapangan, bagi sebagian peserta didik tidak mudah melaksanakan kegiatan belajar mengajar di rumah secara online. Pasalnya tidak semua peserta didik bisa mengakses tugas atau materi pelajaran yang diberikan oleh guru.
Menurutnya, latar belakang ekonomi orang tua peserta didik cukup beragam. Sebagian ada yang berkecukupan, namun sebagian lagi ada yang ekonominya kurang. Bagi mereka yang berkecukupan, kemungkinan memiliki telepon pintar dan mampu membeli kuota internet.
”Tapi bagi mereka yang ekonominya kurang, belum tentu punya telepon pintar. Belum lagi bila mereka harus membeli kuota internet,” terang dia.
Selain dalam kegiatan belajar mengajar, sebagian sekolah juga ada yang menyelenggarakan ujian sekolah secara online. Salah satunya SMP 5 Purwokerto.
Kepala sekolah, Sugeng Kahana mengatakan, sebenarnya para siswa tersebut tidak semuanya mempunyai telepon pintar. Bagi yang tidak punya, mereka ada yang pinjam milik orang tua, pinjam saudara atau pinjam tetangga. Bahkan bagi siswa yang tidak mampu, mereka dibelikan kuota internet oleh pihak sekolah.
Dalam surat edarannya Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Irawati mengatakan, pemberian tugas selama peserta didik belajar di rumah dapat dilakukan secara offline atau online (whatsapp).(H48-60)