MAJENANG – Seorang ibu melahirkan tiga bayi kembar laki-laki di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majenang, Kabupaten Cilacap, Sabtu siang (14/9).
Berdasarkan data RSUD Majenang, tiga bayi kembar itu merupakan anak dari pasangan Dwi Nur Hanifah (34) dengan Bustamyajid (43). Keduanya warga Desa Bulusari Kecamatan Gandrungmangu.
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan rumah sakit tersebut, Tatang Mulyana SpOG mengatakan, bayi itu dilahirkan secara normal pada pukul 11.45 WIB. Bayi kembar yang lahir pertama dengan bobot 1.576 gram, bayi kedua 1.473 gram dan yang ketiga 1.607 gram.
“Proses persalinan secara normal karena kondisi ibunya baik. Begitu juga dengan kondisi bayi juga cukup baik, sehingga diputuskan normal,” kata Tatang Mulyana, Minggu (15/9).
Dalam proses persalinan, lanjut dia berlangsung cukup lancar. Jarak kelahiran atara satu bayi dengan lainnya juga relatif cepat.
“Jarak kelahirannya cukup cepat, karena antara yang satu dengan yang kedua sekitar 2 sampai 3 menit. Jadi tidak sampai 5 menit jedanya,” kata dia.
Pascapersalinan, kondisi bayi dan ibunya cukup baik. Hanya, karena usia kandungannya prematur, sehingga bayi masih dalam perawatan medis.
“Bayi lahir dalam usia kandungan 32 minggu, sehingga bisa dikatakan prematur. Bayi pun kemudian diinkubator, tapi sehat,” kata dia.
Sementara itu, Dwi Nur Hanifah bersama suami, Bustamyajid mengaku akan merawat bayi semaksimal mungkin. Rencananya, keduanya akan menyiapkan seorang tenaga perawat untuk membantunya.
“Bagi kami, anak adalah anugerah. Sehingga kami akan merawatnya penuh kasih sayang,” kata Dwi Nur Hanifah, ditemui di RSUD Majenang.
Dia mengaku sudah mengetahui akan melahirkan anak kembar semenjak masih dalam kandungan. Hal itu berdasarkan pemeriksaan medis di sebuah klinik di Sidareja. Karena itu, dia tidak terlalu kaget, meskipun sempat khawatir.
“Awalnya memang sempat khawatir, karena sebelumnya tidah pernah (melahirkan bayi kembar). Tapi dokter menyatakan saya dalam kondisi sehat dan bayi juga sehat, jadi akhirnya persalinan normal,” kata dia.
Ia pun bersyukur, karena selama proses persalinan tidak mengalami kendala berarti. “Apalagi ketiganya lahir sehat, jadi tambah bahagia,” kata dia.
Persalinan anak kembar itu menjadi anak ketiganya. Sebelumnya, dia sudah punya dua anak, juga laki-laki.
“Jadi ini anak ketiga, keempat dan kelima. Sebelumnya sudah punya dua anak yang juga laki-laki, tapi tidak kembar,” kata guru PAUD di Desa Bulusari itu.
Senada dikatakan Bustamyajid. Ia tak henti mengucapkan syukur karena telah diberi anugerah, tiga sekaligus.
“Anugerah ini akan kami jaga, kami rawat dengan baik, sebagaimana kami rawat dua anak kami yang sebelumnya,” kata dia. (tg-37)