PURWOKERTO – Tiga titik exit tol yang masuk wilayah Kabupaten Banyumas untuk rute jalan tol Pejagan-Cilacap yang berbelok ke jalur tengah Purwokerto dan Purbalingga, diputuskan tembus di titik jalan nasional. Hal itu untuk memudahkan mobilitas kendaraan dan meminimalisasi resiko terutama pembebasan tanah.
Kepala Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Banyumas, Barkah mengatakan, tiga exit tol itu, pertama di Ajibarang, tak jauh dari perigaan jalan nasional Ajibarang-Purwokerto-Wangon. Atau di sebelah timur pertigaan Ajibarang antara Desa Lesmana dan Pacurendang.
Exit tol kedua di Wangon, katanya, di jalur jalan nasional Wangon-Lumbir, sekitar Desa Parungkamal dan ketiga di titik jalur jalan nasional Purwokerto-Patikraja di sekitar Desa Sibabowa.
“Sedangkan untuk rute atau trase indikatif hasil studi kelayakan dari Jasa Marga, paling banyak melintas di wilayah perbukitan, menghindari pemukiman dan lahan pertanian produktif. Jika nanti ada yang menabrak pemukiman, dihindari sekecil mungkin resiko dan tetap ada ganti untung jika ada yang harus pindah,” katanya, Kamis (27/2).
Saat rapat koordinasi dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang serta Kementrian PUPR, terkait keputusan rute jalur jalan tol Tegal-Cilacap, Jumat pekan lalu, ia hadir bersama kepala Bappadelitbang dan kepala DPU, serta tiga kabupaten lain yang terlewati rute tersebut. Yakni Kabupaten Brebes, Tegal dan Cilacap.
Barkah mengatakan, hasil presentasi dari Jasa Marga, rute dan trase masuk Kabupaten Banyumas dari barat, dimulai dari masuk Desa Kranggan Kecamatan Pekuncen, yak jauh dari terowongan rel kereta api. Kemudian di daerah perbukitan sebalah barat jalan nasional Ajibarang-Pekuncen.
“Sampai di tpersimpangan (lengan) arah ke Purwokerto dan Purbalingga titiknya tak jauh di Desa Lesmana. Kalau lurus ke selatan terus ke arah Wangon hingga Cilacap yang masuk jalan jalur selatan. Sedangkan yang ke Purwokerto dan Purbalingga ini untuk menampuing jalur tengah arah Banjarnegara wonosobo,” jelasnya.
Masuk wilayah Kecamatan Ajibarang terus masuk ke Kecamatan Cilongok, Karanglewas. Ini daerahnya melintas di bagian selatan jalan nasional Purwokerto-Ajibarang. Dari arah Karanglewas tembus ke Patikraja, dengan exit tol ke Kota Purwoletto di sekitar Desa Sibadowa.
Sedangkan di selatan Kota Purwokerto, lanjut Barkah, dari Sidabow tembus ke Desa Pegalongan melintas di atas jalan raya Gunung Tugel, terus masuk wilayah Sokaraja dan Kalibagor hingga ke Purbalingga. Kalau tidak salah titik akhir (gerbang tol Purbalingga) tidak berada di dekat Bandara Jenderal Soedirman.
Penuhi Aspek
Dari empat alternatif rute dan trase ini, kata dia, jalur yang diputuskan ini dianggap sudah memenuhi banyak aspek pertimbangan. Mulai dari aspek resiko menabrak pemukiman, menghindari lahan pertanian produktif, kondisi topografi dan rawan bencana alam serta tidak berbiaya tinggi.
“Karena ini sudah masuk dalam program startegis nasional untuk percepatan pembangunan yang sudah ditetapkan di Perpres no 79 tahun 2019, kemungkinan pembangunannya lebih cepat. Tahun ini jasa Marga sudah membuat penjadwal tahapan dimulai dengan DED. Mungkin tahun 2021 sudah mulai sosialisasi dan pembebasan lahan,” jelasnya.
Trase indikatif ini bisa menjadi trase final, kata dia, jika semua kenentuan atau syarat untuk pembangunannya terpenuhi. Mulai aspek teknis, meliputi topografi, panjang koridor jalan, tingkat kemiringan medan, persilangan dengan jalan,rel atau sungai.
Kemudian aspek lingkungan (sosial ekonomi), di antaranya zona rawan bencana, melewati permukiman, pertanian sawah, kawasan hutan. Aspek biaya, di antaranya biaya konstruksi yang dibutuhkan, luas pembebasan lahan dan aspek pengembangan wilayah. Ini di antaranya tol ini dapat melayani kawasan industri, pariwisata dan lainnya.
“Tol Pejagan-Cilacap tembus Purwokerto-Purbalingga ini, juga mendukung percepatan pengembangan wilayah di Jateng. Di Brebes ditetapkan sebagai kawasan industri, Tegal juga mau mengembangkan kawasan industri di wilayah Margasana. Masuk Banyumas juga ada penyiapan kawasan industri di Wangon dan Ajibarang. Masuk Purwokerto potensi pariwsta, jasa dan perdagangan hingag Purbalingga ada bandara,” terangnya. (G22-20)