BANYUMAS – Guna meningkatkan nilai tambah, upaya diversifikasi pengolahan
ikan perlu dilakukan. Sehingga hal tersebut bisa berdampak terhadap adanya
peningkatan pendapatan.
Hal tersebut diungkapkan Kabid Pengembangan Perikanan Dinas Perikanan dan
Peternakan Kabupaten Banyumas, Bambang Purwadi dalam acara sosialisasi mutu
dan nilai tambah produk perikanan kepada pelaku usaha pengolahan di Rumah
Makan Citra Sokaraja, baru-baru ini.
Acara yang digelar Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama mitra kerja Komisi IV DPR
RI ini diikuti sebanyak 70 orang terdiri dari pengolah, Kelompok Wanita Tani
(KWT), serta kader PKK.
Menurutnya, selain potensi sumber daya alam, terutama lahan untuk budidaya,
Kabupaten Banyumas juga memiliki perairan umum sungai sebagai sumber mata
pencaharian nelayan sungai.
Baca Juga : Ajang FTBI, Lima Siswa di Banyumas Raih Penghargaan
Kendati demikian, harga ikan relatif tidak stabil, terutama pada musim panen.
Sehingga diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan nilai tambah dengan
diversifikasi pengolahan. Sehingga diperoleh manfaat, terutama meningkatnya
pendapatan Unit Pengolah Ikan/UKM.
Selain itu, upaya lainnya adalah meningkatkan mutu produk olahan dengan
pengurusan izin dan sertifikasi produk, sehingga sehat serta aman dikonsumsi
masyarakat.
Kemudian menurut Bambang Purwadi, keberadaan pengolah ikan juga perlu
membentuk kelompok. Yaitu Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar),
sehingga akan menaikkan posisi tawar produk, serta memudahkan dalam
pendampingan dan pembinaan dari dinas.(*-7)
Sumber : dinkannak.banyumaskab.go.id