PURBALINGGA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggandeng masyarakat melalui Relawan Demokrasi (Relasi) untuk terlibat dalam sosialisasi Pilkada Purbalingga. Namun tugas mereka cukup berat karena harus melakukan sosialisasi tanpa tatap muka.
Hal itu dikemukakan oleh Komisioner KPU Purbalingga Divisi Sumber Daya Manusia (SDM), Sosialisasi, Partisipasi Masyarakat (Parmas), Andri Supriyanto saat pembekalan Relasi di Aula KPU Purbalingga, Selasa (1/9).
“Jadi nanti mereka melakukan sosialisasi, sama sekali tanpa tatap muka. Full lewat sosial media,” katanya.
Karena itu, pihaknya memilih 18 anggota Relasi yang aktiv di sosial media. Ada pemilik akun Instagram yang memiliki lebih dari lima ribu pengikut. Ada pula Youtuber yang memiliki dua ribu subscriber.
“Mereka akan bekerja selama tiga bulan. Mulai hari ini (Selasa, 1/9) hingga akhir November. Jadi kerja mereka sosialisasi di media sosial baik Instagram, Facebook, Twiter, Youtube dan grup Whatsapp,” imbuhnya.
Partisipasi
Menurutnya, pada Pilkada nanti, pihaknya ditarget angka partisipasi pemilih sebanyak 77,5 persen. Meskipun berat karena di tengah pandeni korona, pihaknya optimis target itu bisa tercapai.
Hal ini berkaca pada pelaksanaan Pilpres-Pileg 2019 lalu dimana angka partisipasi pemilih di Purbalingga mencapai 78,56 persen melampaui target KPU RI 77,5 persen. Walaupun demikian, juga tidak bisa mengabaikan angka partisipasi pemilih pada Pilkada 2015 lalu yang hanya 60 persen.
“Sebenarnya, meningkatkan angka partisipasi pemilih bukan hanya tugas KPU dan jajarannya, dan Relasi. Tapi juga tugas semua. Pemerintah, parpol dan tim sukes calon bupati-wabup tersebut,” katanya.
Sementara itu, pada pembekalan itu, Relasi diberi materi meliputi cara membuat konten, melawan berita hoaks, cara berkomunikasi dan protokol kesehatan. (H82-4)