Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
SUARA BANYUMAS
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Beranda Topik Nasional

Tuntaskan Trilogi, Assalova Luncurkan “Fajar”

Jumat, 23 Oktober 2020
Topik Nasional
A A
Assalova penyanyi purwokerto

Assalova Schissandra Zahra (SB/istimewa)

PURWOKERTO– Penyanyi asal Purwokerto, Assalova, kembali meluncurkan single “Fajar”, 21 Oktober 2020. Lagu ini sekaligus menjadi sekuel terakhir dari konsep trilogi lagu bertema perjalanan cinta.

Sebelumnya, pemilik nama Assalova Schissandra Zahra ini merilis dua single “Langit Dan Senja” dan “Jalan Cerita” pada bulan Juli dan September 2020 lalu. Ketiga lagu ini memiliki lirik yang saling berkaitan.

Tembang ketiga, “Fajar” dikemas dengan aransemen pop jazz dengan instrumentasi yang cukup padat namun ringan untuk dinikmati yang bisa mewakili makna dari lagu ini.

BacaJuga

Willem Tutuarima: Kader PDI Harus Satu Komando, Satu Barisan

Willem Tutuarima: Pendiri PDI di Jawa Tengah dan Tokoh Perjuangan Berbagi kisah dan Refleksi Dinamika Partai

(Baca Juga: Assalova Rilis Single Keempat, “Langit dan Senja”)

Materi lagu tersebut diambil dari pengalaman pribadi Assalova yang merupakan penyanyi asal Purwokerto iniassal. Menceritakan tentang dua insan yang saling mencintai namun dipisahkan oleh banyaknya perbedaan dan takdir. Layaknya Fajar dan Senja, walaupun keduanya sama-sama indah dan mempesona, namun menghiasi laman yang berbeda dan takkan pernah bersatu.

“Lagu ini ada kaitannya dengan kedua laguku sebelumnya. Kalau di ‘Langit Dan Senja’ menceritakan tentang 2 orang sahabat yang salah satunya (Langit) memiliki perasaan lebih ke sahabatnya (Senja), tapi ternyata Senja belum moveon dari cinta di masa lalunya, yaitu Fajar. Nah lagu ‘Fajar’ dijelaskan kenapa Fajar dan Senja itu berpisah. Lalu ditutup dengan lagu ‘Jalan Cerita’ yang ingin menikmati waktu bersama walaupun mereka tau nantinya akan berpisah,” tuturnya melalui keterangan pers, Jumat (23/10).

Rekaman

Lagi ini, kata dia, melibatkan sejumlah seniman. Selain Assalova sebagai pencipta sekaligus arranger, Abita Wisnu didapuk sebagai string arranger.

Setelah membuat komposisi lengkap dengan aransemen bandnya, Assalova juga melibatkan tim quartet string dari Yogyakarta. Proses rekaman dan mixing mastering dilakukan di Tracking Studio Purwokerto oleh Budi Buds.

“Alhamdulillah, aku bersyukur banget di masa pandemi seperti ini aku masih dikasih kesempatan sama Allah untuk berkarya. Walau di awal cukup ribet urus aransemen string harus kirim-kiriman file via online karena stringnya kan di Jogja, aku di Purwokerto. Tapi seru, dan aku sangat menikmati prosesnya,” pungkasnya. (ns-2)

BagikanBagikanPinBagikanBagikanKirim
Sebelumnya

Duhai Timses Cabup, Kalau Buat Izin Kampanye Jangan Mendadak Dong

Selanjutnya

Kelanjutan Bansos Kemensos Tahun 2021 Belum Jelas

Artikel Lainnya

Willem Tutuarima: Kader PDI Harus Satu Komando, Satu Barisan

Willem Tutuarima: Pendiri PDI di Jawa Tengah dan Tokoh Perjuangan Berbagi kisah dan Refleksi Dinamika Partai

Sorotan

Pilihan

Banyumasiana

Cerita & Jelajah

Topik

Serba - Serbi

Tren Digital

Inovasi & Teknologi
  • Profil
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Ketentun
DMCA.com Protection Status
©2025 Suara Banyumas

Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan

© 2025 Suara Banyumas

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In