PURWOKERTO – Sepanjang sejarah berdirinya kampus Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), baru kali ini menggelar pelaksanaan wisuda secara kolosal dengan jumlah terbanyak, mencapai 1.805 lulusan.
Karena peserta begitu banyak, prosesi wisuda ke-69 yang berlangsung di Auditorium Ukuwah Islamiyah UMP, Sabtu (24/9/2022), sampai di buatkan tambahan tempat di luar gedung, khusus untuk menampung orang tua atau wali wisudawan yang hadir. Sedangkan auditorium berlantai dua penuh dengan wisudawan.
Pihak kampus pun sampai membuat pengumuman dan menyampaikan
permintaan maaf kepada masyarakat, terutama pengguna jalan, dampak
dari wisuda kali ini menyebabkan ketidaknyamanan dan kemacetan di
depan kampus hingga perempatan Dukuhwaluh.
Baca Juga : Pascasarjana UMP Terapkan Program Internasionalisasi
Rektor UMP Dr Jebul Suroso mengatakan, wisuda kali ini memiliki nilai tersendiri, selain peserta dengan jumlah terbanyak dalam sepanjang sejarah UMP, juga bisa membantu menggeliatkan perekonomian daerah.
“Ada pesen yang masuk ke saya, dengan wisuda terbanyak ini, hunian penginapan di Purwokerto penuh semua, indekos di sekitar kampus juga full, salon-salon rias kecantikan juga penuh. Katakanlah biaya tata rias Rp 1 juta kali 1.800 lebih, ketemu sekian miliar rupiah. Ini baru dari satu usaha,” katanya mencontohkan.
Berkontribusi
Ini artinya, lanjut Rektor, dalam satu hari saja, UMP sudah bisa berkontribusi besar untuk Purwokerto dan Kabupaten Banyumas.
Sehingga wisuda secara kolosal ini memang terasa seru dan heboh.
“Wisuda kali ini, juga mendapat apresiasi dari Pemkab Banyumas, karena wakil bupati (Sadewo Tri Lastiono-red), selesai kuliah (S2) di sini. Yang spesial lagi, ada beberapa suami istri yang selesai kuliah bersama
(di wusuda). Kemudian beberapa keluarga besar UMP, anaknya kuliah di sini dan telah lulus,” ujar Jebul.
Untuk pesan kepada wisudawan, Rektor UMP menekankan ada tiga hal. Yakni, pertama selesai lulus harus bisa sukses, harus bisa bersiap diri dengan teknologi dan informasi serta berkolaborasi.
Termasuk bisa membawa aklak dan karakter yang kuat sebaagai alumni UMP.
Baca Juga : Empat Mahasiswa PGSD UMP Terpilih Jadi Presenter di International Conference
Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengatakan, ia lulus S2 program magister manajemen. Menempuh studi S2 di UMP dan bisa lulus, ilmunya bisa bertambah.
Ia mengambil Magsiter Manajemen SDM, supaya bisa di manfaatkan di profesi dan jabatannya sekarang.
“Penerapan ilmunya ini bisa saya manfaatkan sebagai wakil bupati dan usaha bisnis (pengusaha),” katanya seraya berkelakar bisa juga menambah kemantapan untuk menyongsong tahun politik 2024
(pemilihan kepala daerah).
Sebagai wakil bupati, dia mengatakan, Purwokerto bisa mengambil contoh Yogyakarta sebagai kota pendidikan.
Daerah yag semula sepi, terus berdiri banyak kampus, berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang pesat.
“Di Purwokerto, yang jelas terlihat itu UMP. Begitu ada di Dukuhwaluh, perkembangan ekonomi di sekitar UMP luar biasa. Saya juga sangat mendorong saat Unsoed mau mengembangkan Fakultas Kedokteran di
dekat RS Margono (wilayah selatan). Kemudian UIN Saizu, sudah sharing hibah tanah di Jl Achmad Yani, dengan di hibahkan tanah 2,7 hektare,” katanya menggambarkan.
Suport Kebijakan
Dukungan khusus untuk pengembangan UMP, terang Sadewo, karena ini kampus swasta, sehingga disuport untuk kebijakan, terutama ada tujuh lokasi pengembangan yang sempat terkena peta LSD dari Kementerian ATR.
“Alhamdulilah setelah kita ke Jakarta (urus di kementerian), LSD-nya sudah bisa di keluarkan untuk tujuh lokasi rencana pengembangan UMP,” ujarnya.
Pasangan suami-istri yang wisuda bersama adalah Aris Supriyanto dengan Sri Dwiyandari. Mereka lulus bersama pada Program Studi D4 Teknologi Laboratorium Medik (TLM).
Baca Juga : Tiga Dosen UMP Lolos Sertifikasi Kompetensi Magang Industri
Aris mengaku, bersama itsri kuliah sejak tahun 2021 mengambil Program Studi D4 TLM Alih Jenjang di Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES).
Saat kuliah masih masa pandemi. Namun dengan semangat, akhirnya bisa lulus bersama.
“Yang berkesan ya bisa kuliah bareng, terus buka laptop berdampingan. Dan yang menyenangkan bisa diskusi dan mengerjakan tugas juga bareng-bareng,” tuturnya.(aw-7)