CILACAP – Untuk mempermudah pemantauan kesehatan, ratusan perantau asal Cilacap yang tengah mudik ke kampung halaman, dibuatkan grup WhatsApp.
Camat Karangpucung, Martono mengatakan, grup WhatsApp tersebut beranggotakan para perantau yang tengah mudik. Di dalam grup juga disertakan petugas medis Puskesmas, unsur pemerintah kecamatan dan desa yang bersangkutan.
“Grup menjadi sarana komunikasi jarak jauh, mengenai perkembangan kondisi sehat para perantau yang tengah mudik. Bila muncul keluhan, petugas medis akan langsung mengarahkan,” kata Martono kepada SuaraBanyumas, Kamis (19/3).
Disampaikan, identitas dan nomor kontak dari para perantau mudik diperoleh saat petugas melakukan pengecekan suhu tubuh mereka di pendapa Kecamatan Karangpucung. Sesaat sebelum pengecekan, mereka diminta menuliskan data diri dan nomor kontak pribadi.
Dari proses itu, diperoleh data bahwa jumlah perantau mudik mencapai ratusan. Tempat tinggal mereka tersebar di sejumlah kecamatan di wilayah Cilacap bagian barat.
Perinciannya, masing-masing berasal dari Kecamatan Karangpucung, Gandrungmangu, Cimanggu, Wanareja dan Kecamatan Majenang. Beberapa di antaranya, merupakan perantau mudik asal Kecamatan Lumbir, Kabupaten Banyumas. Menurut dia, data tersebut sudah dishare ke tiap Puskesmas yang bersangkutan.
“Ke depan akan kita pantau terus, tapi tidak selalu dengan cara mendatangi. Karena kalau petugas Puskesmas harus selalu mendatangi ke rumah masing-masing, pelayanan di sini bisa terbengkalai,” ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan, ratusan pekerja mudik itu bekerja di perusahaan kemasan daerah Bandung. Mereka tengah diliburkan, sehingga mudik ke kampung halaman.
“Ratusan pekerja mudik ini, sebelumnya sudah lolos screening di Bandung, sebelum pulang. Dan hasil screening di sini juga suhu tubuh mereka normal,” tuturnya.
Demikian halnya dengan perkembangan kondisi sehat pada Kamis (19/3). Martono mengatakan, tidak muncul keluhan sakit. “Sampai saat ini, tidak muncul keluhan sakit dari mereka. Namun sekurang-kurangnya dalam 14 hari ke depan, tim ter- padu akan terus memantau perkembangannya,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, untuk mencegah risiko penyebaran virus korona atau Covid-19, ratusan buruh di Bandung yang tengah menempuh perjalanan mudik ke sejumlah wilayah di Cilacap bagian barat, diperiksa kesehatannya, Rabu (18/3). (tg-52)