CILACAP – Hujan yang mulai turun di Kabupaten Cilacap dalam beberapa hari terakhir ini tak langsung menjamin ketersediaan air di sejumlah wilayah terdampak kekeringan. Sebagian masih kesulitan air karena sumur mereka masih mengering. Karena itu, mereka masih membutuhkan bantuan air bersih.
Sebagaimana rutin dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat bersama pihak terkait saat musim kemarau.
Warga yang masih membutuhkan bantuan air di musim hujan ini, satu di antaranya di Desa Gunungtelu Kecamatan Karangpucung. “Air masih susah di sini, walaupun sudah mulai turun hujan,” kata seorang warga, Daryati kepada suarabanyumas.com di sela-sela penyaluran bantuan air, Senin (4/11).
Hujan di desa itu mulai turun sejak Jumat (1/11). “Hari Sabtunya juga hujan, dan siang hari ini juga mendung kan? Tapi sumur di rumah masih mengering, jadi masih tetap butuh bantuan,” kata dia.
Kadus Gunungtelu, Darlam mengatakan, awal musim hujan di wilayah kerjanya tidak langsung menunjang ketersediaan air sumur. Debit air akan mulai meningkat bila hujan sudah turun menerus. “Paling tidak butuh dua sampai tiga mingguan. Yang pasti kalau hujannya sudah rutin, biasanya baru air di sumur banyak,” kata Darlam.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap, Heru Kurniawan tidak memungkiri terkait kebutuhan warga tersebut. Karena diakuinya, awal musim hujan tidak langsung menjamin ketersediaan air di semua wilayah terdampak kekeringan.
“Sebagian (wilayah terdampak kekeringan) sudah mengkonfirmasi ke kita, mulai bisa memanfaatkan air setelah turun hujan dalam beberapa hari terakhir. Namun memang, sebagian lainnya masih ada yang membutuhkan karena sumber air belum bisa diandalkan,” kata Heru Kurniawan, saat dikonfirmasi Senin (4/11).
Karena itu, pihaknya masih aktif menyalurkan bantuan air ke wilayah terdampak kekeringan. Hari kemarin, pihaknya menyalurkan ke sejumlah wilayah. Dua di antaranya Desa Gunungtelu dan Ciporos, Kecamatan Karangpucung.
Sementara itu, berdasarkan data BPBD Cilacap, total air bantuan yang disalurkan hingga kemarin mencapai 937 tangki. Bantuan itu disalurkan untuk warga terdampak kekeringan di 103 desa dalam 20 kecamatan.
Diberitakan sebelumnya, BMKG menginformasikan bahwa awal musim hujan di Kabupaten Cilacap mengalami kemunduran. Di wilayah tersebut, musim hujan normalnya berlangsung pada dasarian satu, atau awal bulan Oktober.
Namun sesuai hasil evaluasi prakiraan badan itu, awal musim hujan di Cilacap baru berlangsung pada awal bulan November ini. (tg-60)