CILACAP – Wilayah terdampak kekeringan di Kabupaten Cilacap bertambah, mengacu data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap pada Senin (14/6/2021).
Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap Tri Komara Sidhy Wijayanto mengatakan, wilayah terdampak kekeringan saat ini mencapai 15 desa dalam 8 kecamatan. Masing-masing Kecamatan Kawunganten, Gandrungmangu, Patimuan, Bantarsari, Wanareja, Cilacap Tengah, Adipala, dan Kecamatan Kampunglaut.
(Baca Juga: 14 Desa di Cilacap Terdampak Kekeringan)
Dia merinci, dampak kekeringan di Kecamatan Kawunganten 1 desa, Kecamatan Gandrungmangu 4 desa, Kecamatan Patimuan 5 desa, dan Kecamatan Bantarsari 1 desa. Kemudian dampak kekeringan di Kecamatan Wanareja 1 desa, Kecamatan Cilacap Tengah 1 desa, Kecamatan Adipala 1 desa, dan Kecamatan Kampunglaut 1 desa.
Jumlah itu bertambah dibandingkan dengan jumlah dampak pada Rabu (9/6/2021). Saat itu wilayah terdampak kekeringan di Cilacap jumlahnya 14 desa.
Di sisi lain, BPBD Cilacap aktif menyalurkan bantuan air kepada warga yang mengalami kesulitan air, akibat dampak kekeringan itu. Sampai dengan Senin (14/6), badan itu sudah menyalurkan air sebanyak 39 tangki.
“Pengiriman air bersih bagi warga terdampak bencana kekeringan sampai dengan tanggal 14 Juni 2021 sebanyak 39 tangki untuk 4.207 KK dengan jumlah 14.358 jiwa di 15 desa itu,” kata Tri Komara, Senin (14/6/2021).
Menggandeng Dunia Usaha
Penyaluran bantuan air itu mengandalkan APBD tahun anggaran 2021 Kabupaten Cilacap. Tri Komara mengatakan, Pemkab Cilacap melalui APBD mengalokasikan Rp 90 juta untuk penanganan darurat kekeringan.
Dia mengatakan, pihaknya bisa menggunakan anggaran itu untuk pengadaan air bersih180 tangki. Karena itu, stok bantuan air masih aman dibanding jumlah bantuan yang sudah disalurkan.
Namun, pihaknya terus memantau dan melakukan koordinasi dengan jajaran pemerintahan dan sukarelawan di wilayah. Hal itu guna mengantisipasi adanya tambahan kebutuhan bantuan, atau dampak di wilayah lain.
BPBD memetakan wilayah yang rawan mengalami dampak kekeringan ada 73 desa dalam 19 kecamatan.
Pihaknya mengaku akan melakukan sejumlah upaya apabila stok bantuan mulai terbatas apalagi habis. Satu caranya menggandeng dunia usaha di Cilacap untuk ikut berpartisipasi.
Sebelumnya, Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung, Cilacap, Rendi Krisnawan sudah menyampaikan prakiraan awal musim kemarau.
(Baca Juga: Kemarau di Cilacap, Waspadai Dampak Kekeringan)
Rendi mengatakan prakiraan musim kemarau pada sejumlah wilayah di Kabupaten Cilacap mulai bulan Mei lalu. Sedangkan awal kemarau pada sebagian besar wilayah di Kabupaten Cilacap dalam bulan Juni ini. (day-6)