PURWOKERTO – Sektor pariwisata di Kabupaten Banyumas bakal disuntik anggaran Rp 200 miliar. Hal ini bagian dari upaya Pemkab Banyumas memulihkan perekonomian daerah yang terkena dampak pandemi Covid-19.
Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan anggaran itu pihaknya akan mengajukan pinjaman senilai Rp 200 miliar ke pemerintah pusat, dengan skema pinjam tanpa bunga berjangka panjang.
“Untuk mempercepat akselerasi ekonomi kita harus berani ambil kesempatan sebaik mungkin. Kemenkeu mempersilahkan kepala daerah untuk pinjam uang tanpa bunga dengan jangka waktu 10 tahun,” kata Bupati dalam paripurna DPRD Banyumas dalam agenda tahapan pembahasan RAPBD Perubahan 2020, kemarin.
Husein mengungkapkan, di pusat program tersebut sangat diminati. Bahkan informasinya saat ini anggaranya hanya sisa Rp 1 triliun. Dana tersebut,l anjut dia, difokuskan untuk program pemulihan ekonomi nasional ( PEN).
” Kita rencana ajukan pinjaman Rp 200 miliar. Returnnya 10 tahun harus pasti, dan jangan sampai mengganggu perimbangan APBD kabupaten. Pinjaman tersebut juga harus masuk di APBD,” terangnya.
Menurut Bupati, sektor yang akan didorong dari suntikan dana pinjaman itu, yakni pariwisata karena bisa menyerap banyak tenaga kerja, dan meningkatkan PAD. Rencananya dari anggaran Rp 200 milar itu, akan dimanfaatkan untuk pengembangan wisata di Baturraden, Balekambang, Taman Andhang Pangrenan, dan kawasan Jalan Soekarno.
Kawasan Bale Kambang, masih sisa tanah 10 hektar, lokasi tersebut bisa dikembangkan seperti floating market di Lembang. Selain itu, katanya, pengembangan kawasan Gerilya Sudirman, atau Jalan Bung Karno. Daerah cekungan untuk fungsi resapan, daerah tersebut juga untuk pariwisata. Ada pula pusat kuliner yang akan disediakan.
Sedangkan di Baturraden juga ada tanah yg belum dikelola seluas 6 hektar, yang akan dibikin taman botani dan jembatan barat dan timur, serta parkir yg lebih luas. Berkaitan dengan agenda tersebut Bupati juga mengungkapkan perlunya dukungan dan masukansemua pihak. Menurut Bupati rencana pinjaman tersebut masih pengajuan, pekan ini dilanjutkan komunikasi dengan pemerintah pusat.
“Pinjaman ini harus masuk APBD, yg penting ekonomi tumbuh, masyarakat bisa bekerja,” ujar Bupati.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi 3 DPRDBanyumas, Rahmat Imanda dari Fraksi Gerindra menyatakan mendukung dan sependapat dengan rencana skema program yang disiapkan pemkab. Bahkan mendesak untuk segera diambil.
” Ini kesempatan yang bagus supaya infrastruktur jalan. Kami berterima kasih dengan informasi tersebut sebab Dewan juga harus bikin rincian pengembalian ke pusat agar tidak membebani,” katanya. (G22-)