BANJARNEGARA – Angin lisus yang melanda wilayah Dataran Tinggi Dieng pada Minggu (20/10) malam menyebabkan kerusakan rumah sebanyak 1.109 unit. Selain itu, terdapat 11 sekolah dan pasar tradisional yang mengalami kerusakan di bagian atap.
Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Arief Rahman mengatakan, pihaknya bersama PMI, MDMC dan Bagana melakukan asesmen terhadap kerusakan akibat bencana angin puting beliung.
Berdasarkan data terakhir, tercatat ada 1.092 unit rumah yang rusak di Kecamatan Batur, dengan rincian 202 rumah rusak berat, 510 rumah rusak sedang, dan 382 rumah rusak ringan. Angin kencang juga merusak rumah 15 rumah di Desa Gembol, Kecamatan Pejawaran. “Total ada 1.109 unit rumah yang rusak,” katanya, Selasa (22/10).
Selain itu, puting beliung juga menyebabkan kerusakan 11 gedung sekolah dasar dan pasar di sejumlah desa di Kecamatan Batur. Kerusakan rumah dan bangunan sebagian di bagian atap karena embusan angin yang sangat kencang.
Dikatakan, sejumlah warga dilaporkan mengungsi karena rumahnya rusak. Namun, untuk datanya masih dilakukan asesmen oleh PMI. “Informasi dari PMI ada pengungsi, tapi jumlah dan lokasinya masih didata,” ujarnya.
Sedangkan terkait kebakaran hutan di Gunung Petarangan Kecamatan Batur, petugas gabungan dari BPBD, Damkar, TNI-Polri, Perhutani, dibantu masyarakat belum mampu memadamkan api. Kendala yang dihadapi antara lain akses ke titik api yang sulit dijangkau karena medan berupa hutan lebat dan jurang yang curam.
Selain itu, perlengkapan personel yang minim dan angin kencang yang kerap berubah arah menjadikan api sulit dikendalikan. “Kebakaran menyebabkan kerusakan hutan sekitar 30 hektare dan merusak instalasi air bersih warga Batur,” ujarnya. (K36-60)