CILACAP – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap mencatat hingga Rabu (9/6/2021), dampak kekeringan di Kabupaten Cilacap pada musim kemarau sudah mencapai 14 desa.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap, Tri Komara Sidhy Wijayanto mengatakan, 14 desa itu berada pada 7 kecamatan.
Tri Komara merinci, desa yang mengalami dampak kekeringan meliputi Desa Bojong Kecamatan Kawunganten, dan Desa Cisumur, Gintungreja, Cinangsi, serta Desa Sidaurip Kecamatan Gandrungmangu.
Kemudian Desa Rawaapu, Purwodadi, Bulupayung, Desa Sidamukti dan Desa Cimrutu Kecamatan Patimuan, serta Desa Binangun Kecamatan Bantarsari.
Selanjutnya Desa Bantar Kecamatan Wanareja, Kelurahan Kutawaru Kecamatan Cilacap Tengah, serta Desa Karangbenda Kecamatan Adipala.
“Rekapitulasi pengiriman air bersih bagi warga terdampak bencana kekeringan sampai dengan hari ini sudah sebanyak 31 tangki,” kata Tri Komara, Rabu (9/6/2021).
(Baca Juga : Dampak Kekeringan Cilacap Tak Separah Tahun Lalu)
Bantuan itu menyasar 3.912 KK dengan jumlah 13.473 jiwa. Mereka merupakan warga di 14 desa itu.
“Bantuan air ini sumbernya dari APBD tahun anggaran 2021 Kabupaten Cilacap. Tahun ini mengalokasikan Rp 90 juta,” katanya.
Pihaknya terus memantau dan melakukan koordinasi dengan jajaran pemerintahan dan sukarelawan di wilayah. Hal itu guna mengantisipasi adanya tambahan kebutuhan bantuan, atau dampak di wilayah lain.
Mengacu pemetaan BPBD, wilayah yang rawan mengalami dampak kekeringan ada 73 desa dalam 19 kecamatan. (day-1)