PURWOKERTO – Mulai tahun 2020, Pemkab Banyumas bakal menerapkan penggunaan aspal berbahan plastik, hasil pengolahan sampah plastik. Penggunaan aspal plastik untuk pembangunan sarana dan prasarana jalan dinilai lebih awet.
Kepala Bidang Pembinaan Teknis dan Jasa Konstruksi DPU Kabupaten Banyumas, Khelmy Tibyani mengatakan, berapa kebutuhan aspal plastik saat ini masih dianalisa. Pihaknya akan berkoordinasi dengan kelompok swadaya masyarakat (KSM) pengelola sampah dan Aspal Mix Plan (AMP).
“Proses pertama kita harus analisa untuk aspal hotmix. Kita sedang menyusun untuk menambah komponen plastik sebanyak 2,5 sampai 3 kilo komponen plastik setiap ton hotmix,” katanya, Senin (14/10).
Penggunaan aspal plastik, katanya cenderung sederhana. Justru yang dikhawatirkan yakni ketersediaan pasokan sampah plastiknya. Karena sampah plastik yang akan digunakan untuk campuran aspal, jenis plastik ‘kresek’.
“Di tingkat Jawa Tengah, yang sudah menggunakan aspal plastik baru Magelang dan Semarang. Tehnik ini tergolong baru,” akunya.
Di tingkat nasional, lanjut dia, uji coba penggunaan aspal plastik sudah jalan. Pihaknya tinggal mengikuti, mulai dari spesifikasi dan lainnya, Pihaknya juga sudah melihat langsung produksinya. (G22-20)